Rabu 21 Oct 2020 19:15 WIB

'Sinergi dengan Ponpes Diperlukan untuk Cegah Paham Radikal'

Pelatihan dakwah bagi ustaz-ustaz di daerah sangat bisa diwujudkan.

Pondok Pesantren
Foto: Antara
Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Penyebaran paham radikal terosime adalah masalah serius yang harus menjadi perhatian semua pihak karena setiap anak bangsa rentan terhadap hal ini. Maka pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu bersinergi dengan kalangan pesantren dan alim ulama untuk membendung paham tersebut di masyarakat, khususnya paham radikal terorisme yang mengatasnakamakan agama.

"Hari ini BNPT melakukan kunjungan dan bersilaturahim. Kami telah diterima dengan baik oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng Gus Kikin (KH. Abdul Hakim Mahfud ). Beliau tadi juga telah menyampaikan hal-hal yang sangat bermanfaat bagi BNPT," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam rangkaian kegiatan ziarah ke makam Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid dan Silaturahmi Kebangsaan BNPT RI Bersama Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng,  di Jombang, Selasa (20/10).

Boy juga menyampaikan bahwa dirinya diingatkan oleh Gus Kikin agar terus bersemangat dalam melakukan upaya-upaya sosialiasasi kepada masyarakat dengan memoderasi nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dengan mengedepankan semangat ukhuwah di antara anak bangsa.

"Nilai-nilai dan semangat inilah yang harus terus kita jaga dan kita lakukan hingga masa yang akan datang. Semoga sinergitas antara BNPT dengan Ponpes Tebuireng dapat kita konkritkan dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan pelatihan seperti yang tadi juga disampaikan," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten itu menyebutkan bahwa pelatihan dakwah bagi ustaz-ustaz di daerah sangat bisa diwujudkan sebagai semangat untuk menyeimbangkan nilai-nilai agama yang dilandaskan pada nilai-nilai luhur agama Islam dengan semangat nasionalisme.

"Yang tentunya sebagai anak bangsa kita harus sama-sama menyeimbangkan hal ini, sebagai sesama anak bangsa yang hidup di indonesia ini," ucap mantan Wakalemdiklat Polri itu.

Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfud juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Kepala BNPT ke Ponpes Tebuireng. Menurutnya hal ini adalah suatu silaturahim yang sangat berharga bagi bangsa ini. Silaturahim yang akan menghasilkan suatu sinergi yang baik untuk ke depan.

"Karena di Ponpes, pelajaran-pelajaran mengenai ukhuwah itu merupakan suatu perintah. Kita mempelajari mengenai ukhuwah ini, bagaimana bersilaturahim atau bagaimana kita mempertahankan dan menjaga kekerabatan yang ada," ujar KH Abdul Hakim Mahfud.

Oleh karena itu, Gus Kikin mengungkapkan bahwa hal-hal itulah yang sebetulnya dapat mencegah daripada permusuhan. Karena hal tesebut sangat-sangat mendasar di dalam pelajaran agama Islam sehingga ini dapat menjadi sinergi yang sangat baik.

"Kita harus cepat memformulasikan nilai-nilai yang ada di dalam pendidikan agama supaya bisa diaplikasikan dan dikomunikasikan secara nyata kepada masyarakat," ujarnya mengakhiri.

Usai melakukan kunjungan ke Ponpes Tebuireng, rombongan Kepala BNPT melanjutkan kunjungan ke Ponpes Bahrul Ulum dan melakukan ziarah ke makam KH. Abdul Wahab Hasbullah di Tambak Rejo, Jombang, Jawa Timur.

Hadir dalam kegiatan tersebut Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid dan Inspektur BNPT Buntoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement