Selasa 20 Oct 2020 06:41 WIB

Bandara Juanda Layani 1,1 Juta Penumpang pada Kuartal III 

Trafik penumpang didominasi oleh perjalanan domestik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Suasana konter check-in penumpang di Terminal 2 Bandara Internasional  Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020). Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menetapkan larangan sementara masuk dan transit ke wilayah Indonesia bagi Warga Negara Asing (WNA) mulai tanggal 2 April 2020 hingga waktu yang belum ditentukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 menyebabkan maskapai penerbangan internasional mengambil langkah dan kebijakan berupa pemberhentian operasional sementara
Foto: ANTARA / Umarul Faruq
Suasana konter check-in penumpang di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020). Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menetapkan larangan sementara masuk dan transit ke wilayah Indonesia bagi Warga Negara Asing (WNA) mulai tanggal 2 April 2020 hingga waktu yang belum ditentukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 menyebabkan maskapai penerbangan internasional mengambil langkah dan kebijakan berupa pemberhentian operasional sementara

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Bandar Udara Internasional Juanda tercatat telah melayani 1,1 juta penumpang selama kuartal ketiga. Lebih tepatnya terhitung sejak Juli sampai September lalu. 

General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Indah Preastuty menilai, telah terjadi pertumbuhan trafik yang cukup baik pada kuartal ketiga dibandingkan sebelumnya. Setidaknya peningkatannya hampir tiga kali lipat, yakni dari 411.716 penumpang menjadi 1.133.855 penumpang di kuartal ketiga.

Baca Juga

"Presentasenya cukup signifikan sejumlah 175 persen," katanya.

Menurut Indah, peningkatan trafik di Bandara Juanda masih didominasi penerbangan domestik. Sementara untuk penerbangan internasional, masih belum terlihat siginifikan. Hal ini karena kebijakan pembatasan penerbangan repatriasi dan aturan negara tujuan.

Selain jumlah penumpang yang tumbuh positif, pergerakan pesawat dan kargo juga mengalami hal sama. Tercatat, jumlah pesawat pada periode kuartal ketiga mengalami peningkatan sebesar 97,2 persen. Dengan kata lain, mencapai 13.504 pergerakan pesawat jika dibandingkan dengan kuartal kedua sekitar 6.848 pergerakan pesawat. 

Adapun untuk layanan kargo tercatat sekitar 16.507.563 kilogram (kg) di kuartal ketiga. Hal ini berarti meningkat 65,96 persen dibandingkan sebelumnya yang hanya mencapai 9.946.504 kg kargo.

Menurut Indah, jumlah rata-rata penumpang per hari juga mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Di kuartal kedua, rata-rata bandara melayani 4.626 penumpang. Sementara di kuartal ketiga ini berubah menjadi 12.324 penumpang atau tumbuh 166,4 persen. 

Selanjutnya, rata-rata pergerakan pesawat di kuartal ketiga sebesar 146 pergerakan per hari. Artinya, telah tumbuh 92,1 persen jika dibandingkan kuartal kedua sejumlah 76 pergerakan per hari. Sementara untuk kargo, tercatat sebanyak 179.430 kg per hari di kuartal ketiga.

"Naik 60,6 persen dibanding kuartal kedua sejumlah 111.758 kg per hari," jelasnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, Indah menegaskan, pengelola telah melaksanakan sejumlah upaya. Beberapa di antaranya penerapan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo scanner dan pemasangan dispenser cairan pembersih tangan. Kemudian pengaturan jarak di ruang tunggu, pemasangan stiker pembatas jarak antrian dan pembentukan tim sinergitas untuk patroli penerapan protokol kesehatan. 

Selain itu, kemudahan memenuhi syarat bepergian di masa adaptasi kebiasaan baru pun ditunjang dengan kehadiran fasilitas uji cepat (rapid test) di bandara. Kegiatan ini dilaksanakan oleh anak perusahaan, Angkasa Pura Supports. 

Indah memperkirakan tren pertumbuhan trafik ini masih akan terjadi di triwulan keempat. Hal ini dapat terjadi mengingat ada libur panjang natal dan tahun baru. Oleh sebab itu, pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandara dengan mengedepankan penerapan protokol kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement