Senin 28 Sep 2020 20:56 WIB

Dua Pelajar Jatuh di Bendungan Gresik Ditemukan Meninggal

Dua korban sebelumnya dilaporkan jatuh di Bendung Gerak Sembayat (BGS) Gresik.

Dua pelajar SMP asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia terapung di Bendung Gerak Sembayat (BGS), Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik (Foto: ilustrasi jasad)
Foto: Immortal.org/ca
Dua pelajar SMP asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia terapung di Bendung Gerak Sembayat (BGS), Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik (Foto: ilustrasi jasad)

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Dua pelajar SMP asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia terapung di Bendung Gerak Sembayat (BGS), Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Sebelumnya, kedua korban dilaporkan terjatuh di beton pembatas bendungan tersebut, Senin.

Kapolsek Bungah, AKP Sujiran, dikonfirmasi di Gresik, Senin (28/9), mengatakan, dua pelajar yang masih duduk di kelas 3 SMP itu bernama Andri (15) warga Dusun Alang-alang RT 01/RW 05, dan Alfian (15) warga Dusun Ngajaran, Desa Karang Binangun, Kecamatan Karang Binangun, Kabupaten Lamongan. Berdasarkan dari rekaman CCTV, sekitar pukul 09.10 WIB, keduanya terlihat melintas di area BGS.

Baca Juga

"Tiba-tiba salah satu korban terjatuh. Kedua korban laki-laki itu ternyata terpeleset terlebih dahulu sebelum terjatuh ke dalam bendungan dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pukul 09.30 WIB," kata Sujiran, kepada wartawan.

Kedua korban, kata polisi, berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio GT S 6687 LL, dan terjatuh di jalanan beton. Diduga Andri terjatuh ke bendungan disusul Alvian yang berusaha memberi pertolongan.

"Karena tidak bisa berenang keduanya tenggelam,” ucapnya.

Tidak sampai setengah jam, kemudian sekitar pukul 09.30 Wib kedua korban terlihat di permukaan dalam kondisi mengapung terbujur kaku. Keduanya sudah tewas dalam keadaan mengapung di tepi bendungan.

Sebelumnya, informasi diterima warga adanya sepeda motor Mio GT warna hitam strip merah nopol S 6687 LL tergeletak di bawah bendungan. Dari pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Kemungkinan salah satu korban terjatuh, dan korban satunya ingin menolong namun terjerat tanaman air," tuturnya.

Informasi yang beredar, kedua korban pamit sebelum berpergian namun tidak menjelaskan pergi kemana pada Ahad (27/9). Namun, tidak kunjung pulang kedua orang tua korban mencari di kampung hingga ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di BGS, jasad korban langsung dibawa menuju RSUD Ibnu Sina, Kabupaten Gresik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement