Jumat 18 Sep 2020 14:51 WIB

Banyak Tempat Tidur Khusus Covid-19 di Surabaya Kosong

Banyaknya tempat tidur kosong menyusul tingginya angka kesembuhan pasien Covid

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petugas memeriksa kelengkapan kamar shelter khusus untuk pasien Covid-19 / Ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas memeriksa kelengkapan kamar shelter khusus untuk pasien Covid-19 / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengungkapkan, ada sebanyak 1.101 tempat tidur (bed) khusus pasien Covid-19 di Kota Surabaya yang sudah kosong. Banyaknya tempat tidur kosong tersebut, kata Febria, menyusul tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Pahlawan. Sementara penambahan pasien Covid-19 harian diakuinya mulai melandai.

Febria mengatakan, banyaknya tempat tidur khusus Covid-19 yang kosong tersebut tidak hanya di Hotel Asrama Haji. Namun juga di rumah sakit-rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 di Kota Pahlawan.

“Berdasarkan data terbaru hingga Kamis (17/9) jumlah bed yang kosong mencapai 1.101. Jumlah itu dihitung dari semua bed atau tempat tidur di rumah sakit se-Kota Surabaya. Jumlah ini terus kami update secara berkala,” ujar Febria di Surabaya, Jumat (18/9).

Selain itu, kata Febria, jumlah ventilator mekanik yang saat ini siap digunakan sebanyak 68 ventilator. Sementara itu, untuk ketersediaan tempat tidur di ruang ICU dengan ventilator berjumlah 50 tempat tidur. “Biasanya pasien-pasien yang menempati ruang ICU dengan ventilator itu adalah mereka yang memiliki komorbid (penyakit penyerta)” ujarnya.

Sedangkan, untuk ketersediaan tempat tidur di ruang tekanan negatif dengan ventilator yang masih tersedia jumlahnya sebanyak 22 ruangan. Menurutnya, ketersediaan bed yang banyak itu membuktikan bahwa tingkat kesembuhan di Kota Surabaya sangat tinggi.

“Setiap hari terus kami pantau perkembangannya. Alhamdhulillah banyak pasien yang pulang dari rumah sakit, sehingga banyak bed yang kosong,” kata dia.

Febria berharap bed-bed yang telah disediakan ini tidak terisi, dan itu artinya banyak warga yang sudah sembuh dan tidak tertular Covid-19 lagi. Febria mengajak kepada warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya virus ini cepat hilang dari Kota Pahlawan.

“Meskipun masih tersedia banyak, tapi kami berharap ini tidak terisi lagi dan itu artinya sudah banyak yang sembuh,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement