Jumat 29 Jul 2022 16:43 WIB

Pemkot Yogyakarta Orientasikan Penataan Bantaran Sungai

Jembatan adalah bagian dari landmark kota sehiunga lingkungannya perlu ditata.

Permukiman warga di bantaran Kali Code, Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Permukiman warga di bantaran Kali Code, Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengorientasikan program penataan permukiman kumuh di bantaran sungai untuk mendukung penataan wajah kota. Yang diprioritaskan adalah permukiman yang berada di seputar jembatan.

"Jembatan adalah bagian dari landmark kota. Oleh karenanya, lingkungan di sekitarnya pun harus ditata, termasuk lingkungan permukimannya," kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya di Yogyakarta, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga

Dengan demikian, Aman berharap, tidak ada lagi kawasan kumuh di sepanjang bantaran sungai dan warga yang bertempat tinggal di lingkungan tersebut juga merasa nyaman. Serta wajah Kota Yogyakarta pun akan semakin tertata.

Penataan permukiman di sepanjang bantaran sungai, lanjut dia, juga tetap mengacu pada program M3K (mundur, munggah, madep kali) atau memundurkan bangunan, naik ke tempat yang lebih tinggi dan menghadapkan muka bangunan ke arah sungai. "M3K tentu menjadi konsep yang wajib dilakukan. Tetapi, perlu dirangkai dengan konsep penataan permukiman yang bisa mendukung wajah Kota Yogyakarta secara keseluruhan," katanya.

Salah satu lokasi penataan permukiman di bantaran sungai yang digarap tahun ini adalah di sekitar Jembatan Pembela Tanah Air yang berada di Sungai Winongo dan di kawasan Terban di bantaran Sungai Code. Penataan permukiman di bantaran Sungai Winongo yang berada di sekitar Jembatan Pembela Tanah Air diawali dengan penguatan talut sungai dan talut permukiman.

"Penataan permukiman kumuh memang masih diprioritaskan di seputar bantaran sungai. Penataan diawali dengan penguatan talut dan dilanjutkan pada pembangunan jalan lingkungan yang nantinya juga dilengkapi dengan fasilitas seperti IPAL komunal," katanya.

Masyarakat di sekitar bantaran Sungai Winongo pun merelakan rumahnya terdampak penataan. Ada sebanyak 12 rumah terdampak. Jalan lingkungan yang terbangun, lanjut Hari, juga akan menyambung dengan jalan lingkungan di Pakuncen yang sudah terlebih dulu dibangun.

"Kami juga siapkan jalur untuk alat berat sehingga akan memudahkan dalam pemeliharaan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement