Sabtu 29 Jan 2022 16:37 WIB

Klaster Covid-19 SMA Warga Solo Bertambah

Sebagian besar guru dan siswa SMA Warga Solo yang tertular covid isolasi di rumah.

Karyawan SMA Warga Solo melakukan penyemprotan cairan disinfektan di halaman kelas setelah temuan kasus positif COVID-19 di sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/1/2022). Setelah adanya 12 orang dari guru, siswa dan karyawan sekolah SMA Warga Solo yang terkonfirmasi positif COVID-19, pihak sekolah setempat mulai meniadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan mengganti sistem pembelajaran daring guna mencegah penyebaran Virus COVID-19.
Foto: Antara/Maulana Surya
Karyawan SMA Warga Solo melakukan penyemprotan cairan disinfektan di halaman kelas setelah temuan kasus positif COVID-19 di sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/1/2022). Setelah adanya 12 orang dari guru, siswa dan karyawan sekolah SMA Warga Solo yang terkonfirmasi positif COVID-19, pihak sekolah setempat mulai meniadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan mengganti sistem pembelajaran daring guna mencegah penyebaran Virus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kasus Covid-19 di lingkungan SMA Warga di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, bertambah empat orang. Total kasus Covid-19 di SMA Warga kini sebanyak 25 orang.

Menurut Kepala SMA Warga Purwoto, Sabtu (29/1), pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 terakhir dilakukan pada 120 orang. Hasilnya menunjukkan empat orang di antaranya tertular Covid-19.

Baca Juga

Setelah penambahan kasus itu, jumlah guru dan siswa yang tertular Covid-19 di SMA Warga Surakarta total 25 orang. Semuanya tidak mengalami gejala sakit.

"Bahkan satu guru yang pertama terkonfirmasi Covid-19 saat ini sudah negatif. Namun masih dirawat di rumah sakit," kata Purwoto.

Ia mengatakan, sebagian besar guru dan siswa yang tertular Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, hanya tiga yang menjalani karantina di Donohudan. "Kami dari pendidikan terus memantau situasi psikis mereka, ternyata sangat kondusif. Anak-anak juga merespons baik, kondisinya tidak buruk, dan karena OTG (orang tanpa gejala) ini tinggal proses pemulihan," katanya.

Ia mengatakan bahwa penelusuran kasus dan pemeriksaan terus dilakukan pada warga sekolah. Pada Sabtu sebanyak 216 guru, karyawan, dan siswa menjalani pemeriksaan kedua. "Termasuk dari 120 orang kemarin yang hasilnya negatif akan dilakukan swab (tes usap) ulang," katanya.

Kasus Covid-19 di SMA Warga Surakarta bermula dari satu guru yang positif setelah memeriksakan diri ke dokter karena merasa tidak sehat. Setelah guru itu positif, petugas pemerintah menelusuri riwayat kontak guru itu serta memeriksa orang-orang yang melakukan kontak erat dengan dia. Dari hasil penelusuran dan pemeriksaan didapati ada 25 orang yang dikonfirmasi terserang Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement