Selasa 25 Jan 2022 14:41 WIB

Jeritan Pendorong Gerobak Malioboro Terkait Relokasi PKL

Pendorong gerobak juga meminta pemerintah berikan pekerjaan lain di lokasi baru PKL.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Pedagang kaki lima Malioboro membawa poster saat audensi dengan anggota DPRD Kota Yogyakarta di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Senin (17/1/2022). Pedagang kaki lima Malioboro mengadu ke DPRD Kota Yogyakarta terkait rencana relokasi PKL ke tempat baru yakni di bekas Bioskop Indra dan lahan eks Dinas Pariwisata Yogyakarta pada awal Februari 2022. Pedagang kaki lima meminta penundaan relokasi satu hingga tiga tahun mendatang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang kaki lima Malioboro membawa poster saat audensi dengan anggota DPRD Kota Yogyakarta di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Senin (17/1/2022). Pedagang kaki lima Malioboro mengadu ke DPRD Kota Yogyakarta terkait rencana relokasi PKL ke tempat baru yakni di bekas Bioskop Indra dan lahan eks Dinas Pariwisata Yogyakarta pada awal Februari 2022. Pedagang kaki lima meminta penundaan relokasi satu hingga tiga tahun mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Relokasi pedagang kaki lima (PKL) berdampak pada hilangnya pekerjaan pendorong gerobak di Malioboro. Pendorong gerobak di kawasan Malioboro pun mengaku kebingungan untuk menghidupi keluarganya jika relokasi tetap dilakukan.

"(Pendorong gerobak) Sangat terdampak dengan relokasi, dimana puluhan tahun kami didanai oleh PKL, hidup kami bergantung dengan PKL," kata perwakilan pendorong gerobak di kawasan Malioboro, Suharjono.

Baca Juga

Jika relokasi dilakukan, katanya, pendorong gerobak akan kesulitan untuk mendapatkan penghasilan. Terutama bagi pendorong gerobak yang tidak memiliki pekerjaan sampingan selain mendorong gerobak.

"Kami mau kerja apa, soalnya kami pendorong gerobak dan kehidupan kami bergantung dari mendorong gerobak. Kalau PKL direlokasi, kami menganggur, kami harus berpenghasilan dari mana," ujarnya.

Suharjono menyebut, pihaknya tidak menolak relokasi. Namun, pendorong gerobak di Malioboro sepakat dengan PKL agar relokasi ditunda setidaknya hingga setelah lebaran tahun 2022 ini.

"Kami tidak menolak, cuma ditunda sampai lebaran karena kami sangat membutuhkan pekerjaan dan teman-teman (pendorong gerobak) yang selama ini (berusaha) mencari-cari jalan (pekerjaan lain) belum dapat juga," jelasnya.

Pihaknya meminta agar pemerintah memperhatikan nasib pendorong gerobak yang terdampak relokasi ini. Pasalnya, Pemda DIY sudah memutuskan untuk tetap melakukan relokasi di awal Februari 2022 nanti.

Bahkan, pendorong gerobak di Malioboro juga meminta agar pemerintah memberikan pekerjaan lain di lokasi baru yang ditempati PKL nantinya. Ada dua lokasi yang sudah disiapkan yakni eks Gedung Bioskop Indra dan eks Gedung Dinas Pariwisata DIY.

"Saya melihat di lokasi ada tiga pekerjaan (yang memungkinkan), mungkin di lokasi membutuhkan seorang penjaga toilet, tukang sapu dan jaga malam. Pekerjaan apapun di lokasi kami terima," kata Suharjono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement