Sabtu 15 Jan 2022 07:15 WIB

BPPTKG: Aktivitas Erupsi Efusif Merapi Masih Cukup Tinggi

Pekan ini Merapi teramati empat kali gururan awan panas dan 123 kali lava.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (9/1/2022). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta berdasarkan analisis morfologi volume kubah lava sisi barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (9/1/2022). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta berdasarkan analisis morfologi volume kubah lava sisi barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- BPPTKG terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Pada periode pengamatan 7-13 Januari 2022, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang dan sore hari berkabut.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melaporkan, pada pekan ini teramati empat kali awan panas guguran ke arah barat daya, hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter. Guguran lava teramati sebanyak 123 kali dominan ke arah barat daya.

Guguran itu mengarah ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.200 meter. Berdasarkan analisis morfologi BPPTKG, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan baik dari kubah lava yang ada di barat daya maupun kubah tengah.

Volume kubah lava barat daya 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah 3.007.000 meter kubik. Intensitas kegempaan pada pekan ini masih cukup tinggi. Deformasi dipantau EDM pekan ini tunjukkan laju pemendekan jarak 0,2 centimeter per hari.

Kemudian, intensitas curah hujan sebesar 53 milimeter per jam selama 80 menit di Pos PGM Ngepos pada 11 Januari 2022. Hanik menekankan, tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Kesimpulan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif," kata Hanik, Jumat (14/1).

Untuk itu, status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan dalam siaga. Hanik mengingatkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas dari sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro.

Selain itu, sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Sungai Putih. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. 

"Ikuti informasi resmi aktivitas Gunung Merapi melalui Pos Pengamatan Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG," ujar Hanik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement