Jumat 29 Oct 2021 16:49 WIB

Pemkot Pekalongan Kampanyekan Gemar Makan Ikan

Di Jawa Tengah, tingkat konsumsi ikan masih tergolong rendah.

Pekerja mengumpulkan ikan-ikan (ilustrasi). Pemkot Pekalongan, Jawa Tengah, mengkampanyekan gemar makan ikan.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Pekerja mengumpulkan ikan-ikan (ilustrasi). Pemkot Pekalongan, Jawa Tengah, mengkampanyekan gemar makan ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, mengampanyekan kepada masyarakat agar gemar makan ikan. Hal ini sebagai upaya mendukung program peningkatan angka konsumsi ikan di daerah setempat.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jumat (29/10), mengatakan, dengan mengonsumsi ikan akan banyak kelebihan yang didapatkan karena kandungan omega 3 pada ikan sangat tinggi dan manfaatnya luar biasa. Selain itu, ikan mudah didapat dan lebih murah dibanding protein hewan lain.

Baca Juga

"Namun saat ini yang terjadi di Jawa Tengah, tingkat konsumsi warga pada ikan masih tergolong rendah. Oleh karena, kami mengampanyekan pada masyarakat agar gemar makan ikan," kata Afzan.

Menurut dia, olahan ikan saat ini bervariasi, tinggal bagaimana memaksimalkan gerakan konsumsi makan ikan terutama untuk ibu hamil dan anak-anak. "Bagi ibu hamil yang gemar mengonsumsi ikan maka kualitas air susu ibu (ASI) akan bagus, kecerdasan anak akan meningkat, dan berbagai manfaat lainnya," kata dia.

Afzan mengatakan, kota pesisir yang merupakan sentra ikan dan adanya Technopark Perikanan Pekalongan yang harus dikembangkan maka perlu didukung dari semua pihak. "Kami berharap perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk kemajuan Technopark Perikanan Pekalongan agar produksi ikan semakin meningkat," katanya.

Kepala Bidang Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah Arif Rahman Hakim menyebutkan, angka konsumsi ikan di Jateng mencapai sekitar 35,99 sedangkan Kota Pekalongan 32,12. "Angka ini masih jauh dari jumlah angka konsumsi ikan nasional yakni 54,49. Oleh karena itu, Kota Pekalongan perlu mengubah polanya," kata Arif.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement