Jumat 15 Oct 2021 04:17 WIB

Berawal dari Senam, Klaster Baru Covid-19 Muncul di Bantul

Satgas Bantul sebut ada warga kontak erat pasien Covid-19 malah ikut senam

Petugas memeriksa bilik perawatan yang kosong di Shelter Isolasi Mandiri Gose, Bantul, Yogyakarta. Klaster baru penularan Covid-19 muncul di Kabupaten Bantul, DIY. Klaster ini muncul disaat tren penambahan kasus positif terus menunjukkan penurunan dan klaster baru itu berawal dari kegiatan senam yang digelar di Kecamatan Bambanglipuro.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas memeriksa bilik perawatan yang kosong di Shelter Isolasi Mandiri Gose, Bantul, Yogyakarta. Klaster baru penularan Covid-19 muncul di Kabupaten Bantul, DIY. Klaster ini muncul disaat tren penambahan kasus positif terus menunjukkan penurunan dan klaster baru itu berawal dari kegiatan senam yang digelar di Kecamatan Bambanglipuro.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Klaster baru penularan Covid-19 muncul di Kabupaten Bantul, DIY. Klaster ini muncul disaat tren penambahan kasus positif terus menunjukkan penurunan dan klaster baru itu berawal dari kegiatan senam yang digelar di Kecamatan Bambanglipuro.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, kasus awal dari klaster ini ditemukan dari peserta senam yang merupakan kontak erat kasus positif. Joko menyebut, yang bersangkutan tidak menjalani isolasi saat masuk dalam kriteria kontak erat.

"Berawal dari satu warga yang kontak erat dari keluarganya tidak melaksanakan karantina, tetapi justru ikut senam," kata Joko kepada Republika melalui pesan tertulisnya, Kamis (14/10) malam.

Kasus pertama itu diketahui sehari setelah senam diselenggarakan. Sehingga, pihaknya pun langsung menindaklanjuti dengan melakukan pelacakan (tracing) kepada kontak erat dari kasus pertama.

Tracing dilakukan terhadap 18 orang, yang mana enam orang diantaranya merupakan anggota keluarga dari kasus pertama klaster senam. Sedangkan, 12 orang lainnya merupakan peserta senam.

"Hasil PCR yang bersangkutan (kasus pertama), sehari setelah senam keluar positif. Akhirnya dilakukan tracing tehadap 18 orang," ujar Joko.

Dari 18 orang yang di-tracing, delapan orang diantaranya positif Covid-19. Delapan orang ini, kata Joko, terdiri dari tiga anggota keluarga dari kasus pertama dan lima orang peserta senam.

Saat ini, pihaknya masih terus melakukan tracing lanjutan. Sehingga, dimungkinkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dapat terus bertambah dari klaster senam ini.

"Tindaklanjut berikutnya adalah pelacakan lagi dari para positif yang terakhir," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, terdapat tambahan 34 kasus baru positif Covid-19 pada 14 Oktober 2021. Penambahan kasus positif di DIY masih menunjukkan tren penurunan dengan penambahan di bawah angka 50 kasus per hari.

Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, 34 kasus baru tersebut tersebar di lima kabupaten/kota se-DIY. Tertinggi disumbang oleh Kabupaten Sleman dengan jumlah 16 kasus, Bantul menyumbang 11 kasus, Kota Yogyakarta menyumbang tiga kasus, kabupaten Kulon Progo menyumbang dua kasus dan Kabupaten Gunungkidul menyumbang dua kasus.

Sehingga, total kasus positif di DIY sudah mencapai angka 155.419 kasus. Namun, untuk kasus aktif saat ini tercatat di angka 718 kasus.

"Positive rate harian per 14 Oktober tercatat 0,48 persen," kata Ditya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement