Kamis 16 Sep 2021 23:05 WIB

80 Persen Kematian Covid-19 di Yogyakarta Belum Divaksin

Pemkot Yogyakarta sudah melakukan penyuntikan vaksin kepada lebih dari 545 ribu orang

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja dengan alat pelindung diri menurunkan peti jenazah korban Covid-19 untuk dimakamkan (ilustrasi)
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Pekerja dengan alat pelindung diri menurunkan peti jenazah korban Covid-19 untuk dimakamkan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyebut, sebagian besar kematian Covid-19 merupakan lanjut usia (lansia). Sekitar 80 persen kematian Covid-19 merupakan warga yang belum divaksin.

"Kasus Covid-19 yang meninggal di dunia di Kota Yogyakarta sekitar 80 persen berusia 50 tahun ke atas. Dari jumlah yang meninggal tersebut sekitar 80 persen belum vaksinasi," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah, Kamis (16/9).

Baca Juga

Berdasarkan data nasional, katanya, 90 persen kasus meninggal dunia juga merupakan warga yang belum divaksin. Hal ini, kata Heroe, menunjukkan vaksinasi memberikan perlindungan yang lebih jika tidak divaksin.

Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Terlebih, saat ini kasus kematian Covid-19 juga masih dilaporkan tiap harinya di Provinsi DIY, walaupun penambahan kasus baru positif Covid-19 sudah menunjukkan tren penurunan. Secara keseluruhan di DIY, dilaporkan tambahan kematian Covid-19 sebanyak sembilan kasus pada 16 September 2021. 

 

Sehingga, total kasus meninggal dunia menjadi 5.108 kasus dengan persentase 3,33 persen. "Tantangan ketika kasus turun, kita tidak ingin kasus meningkat lagi. Termasuk varian baru, jangan sampai menular ke masyarakat," ujar Heroe.

Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sudah melakukan penyuntikan vaksin kepada lebih dari 545 ribu orang. Jumlah ini sudah melebihi sasaran wajib vaksin penduduk Kota Yogyakarta yang hanya sebesar 300 ribu orang.

Heroe menuturkan, pihaknya tidak hanya melakukan vaksinasi kepada warga yang ber-KTP Kota Yogyakarta. Namun, seluruh warga yang beraktivitas walaupun tidak ber-KTP Kota Yogyakarta tetap divaksinasi.

"Kami sudah punya tekad, siapapun yang ada di Kota Yogya, yang sekolah, santri, bekerja dan beraktivitas di Yogya akan divaksinasi," jelasnya.

 

 

 

Silvy Dian Setiawan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement