Ahad 18 Jul 2021 07:24 WIB

Panglima TNI: Perlu Dilakukan Perkuatan di Lapangan

Panglima TNI mengatakan perkuatan di lapangan untuk menekan kasus aktif harian.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Foto: Dok Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan, perkuatan di lapangan perlu dilakukan untuk menekan angka kasus aktif dan angka kematian harian. Salah satu faktor utama yang harus dilakukan, khususnya di hulu, yakni protokol kesehatan penggunaan masker 

“Kami bersepakat Menkes, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB untuk menekan angka kasus aktif harian dan menekan angka kematian dengan berbagai strategi yang saat ini sudah kita laksanakan. Namun, yang kita perlukan adalah perkuatan di lapangan,” kata Hadi saat melakukan kunjungan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (17/7). 

Baca Juga

Panglima TNI menegaskan, protokol kesehatan penggunaan masker menjadi faktor utama khususnya di hulu. Dia mengatakan, dari hasil pemaparan, ada 55 RT di wilayah DIY yang masih berstatus zona merah. 

Untuk itu, langkah intervensi akan dilakukan agar semua elemen masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat. "55 RT yang ada di wilayah DIY ini juga masih status yang menjadi perhatian kita yaitu merah, ini akan kita intervensi untuk tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat yaitu menggunakan masker,” tutur dia. 

Hadi juga menerangkan, capaian vaksinasi saat ini berada di angka 140.000 vaksinasi per hari. Jumlah tersebut akan ditingkatkan. 

Dalam waktu dekat, kata Hadi, TNI-Polri berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melaksanakan vaksinasi sebanyak 500.000. "Untuk tahap berikutnya juga akan ditambah dalam rangka kita mengejar herd immunity, khususnya di wilayah-wilayah merah yang kita utamakan,” kata panglima TNI. 

Panglima TNI menjelaskan, dalam strategi defensif yang dijalankan untuk mencegah paparan Covid-19 terdapat sejumlah hal. Hal-hal tersebut, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan, dan yang keempat adalah vaksinasi. 

“Kalau empat kegiatan ini sudah kita laksanakan, maka kita bisa bertahan menghadapi serangan Covid-19,” kata dia. 

“Yang kedua adalah program yang dilaksanakan Pak Menkes yaitu strategi ofensif adalah melaksanakan  testing, tracing dan treatment, yang akan terus dilaksanakan berbarengan dengan strategi defensif,” tambah Hadi. 

Selain itu Panglima TNI mengatakan, bagi masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri akan terus diberikan paket obat gratis. Hal itu sesuai dengan apa yang sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. 

Ketiga, paket obat akan terus diberikan kepada masyarakat DIY yang sedang melaksanakan isolasi mandiri dengan status OTG, tanpa gejala, dan status dengan gejala ringan. “Mudah-mudahan dengan strategi ini akan bisa menekan angka kasus aktif setiap hari dan menekan juga angka kematian seperti harapan kita semua demikian,” kata panglima TNI. 

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap semua pihak terus menginformasikan mengenai bahaya Covid-19. Dengan demikian, dia berharap masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dimulai dari melindungi diri sendiri, melindungi keluarga, dan melindungi orang sekitar. 

“Saya berharap beberapa wilayah di Yogyakarta yang dikategorikan zona merah, beberapa waktu kedepan berubah statusnya menjadi zona kuning dan hijau, sehingga Yogyakarta dan daerah lain di Indonesia dalam waktu dekat terbebas dari pandemi Covid-19,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement