Sabtu 06 Mar 2021 06:27 WIB

Kementan Bantu Pemkab Karanganyar Senilai Rp 9,11 Miliar

Bantuan tersebut digunakan untuk mengembangkan pertanian terintegrasi

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyemprot tanaman padi dengan cairan pembasmi hama di sela-sela meninjau lahan pertanian di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (5/3).
Foto: Republika/binti sholikah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyemprot tanaman padi dengan cairan pembasmi hama di sela-sela meninjau lahan pertanian di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR--Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah mendapatkan alokasi bantuan senilai Rp 9,11 miliar dari Kementerian Pertanian (Kementan) tahun anggaran 2021.

Alokasi bantuan tersebut terdiri dari benih padi, bibit jeruk, bibit kelapa genjah, alat pra dan pascapanen, pestisida, budidaya ternak itik dan lele, pengembangan kawasan hortikultura serta bantuan untuk padat karya.

Sebagian bantuan tersebut telah diserahkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan ke lahan pertanian terintegrasi di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jumat (5/3).

Bantuan yang diberikan Mentan dalam kesempatan tersebut antara lain, benih padi, 10 unit hand sprayer 10 unit, pestisida, bibit jeruk siem sebanyak 14 ribu batang termasuk biaya padat karya penanaman, serta bibit pohon kelapa. Selain itu, bantuan itik betina petelur sebanyak 5.000 ekor termasuk modal untuk pakan dan pembuatan kandang dengan total nilai Rp 1,4 miliar.

 

Mentan menyatakan, bantuan-bantuan tersebut digunakan untuk mengembangkan pertanian terintegrasi (integrated farming) di Karanganyar dari hulu ke hilir.

Dia meminta agar suatu saat jeruk yang dihasilkan bisa diolah dan dikemas menjadi produk jus skala industri. Sedangkan pohon kelapa bisa menghasilkan berbagai macam industri.

"Kami berharap suatu saat kelapanya bisa menghasilkan minyak kelapa yang bisa dipakai untuk minyak goreng, air kelapanya bisa menghasilkan nata de coco, kemudian sabut, tempurung dan lain-lain," katanya di sela acara penyerahan bantuan tersebut.

Kemudian, hasil dari produk pertanian tersebut dapat diekspor ke luar negeri. Dia meminta agar jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar dibantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maupun para Dirjen di Kementerian Pertanian dapat merealisasikan integrated farming dari hulu ke hilir tersebut."Untuk itu, pabriknya nanti harus kita jamin. Sabutnya, tempurungnya, pokoknya buat pabriknya, dan harus ekspor," tandas Menteri Syahrul.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menambahkan, Kementan fokus mendorong pengembangan pola integrated farming berbasis korporasi yang dilakukan dengan program karya. Bantuan yang disediakan pemerintah meliputi fasilitas KUR, bantuan bibit dan sarana produksinya lainnya hingga aspek hilirisasinya serta pendampingan yang masif."Kita perlu upaya ekstra untuk membangun pertanian yang luar biasa. Karanganyar berhasil membuktikan petani disini hebat dan tetap semangat. Kami beri dukungan supaya petani makin semangat lagi," kata Suwandi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement