Sabtu 20 Feb 2021 01:55 WIB

17 Kelurahan di Kota Pekalongan Terendam Banjir

Tiga kecamatan terendam banjir dengan ketinggian mencapai 30 hingga 90 sentimeter.

Warga mengendarai sepeda motor melewati jalan terdampak banjir di Pekalongan, Jawa Tengah (ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Warga mengendarai sepeda motor melewati jalan terdampak banjir di Pekalongan, Jawa Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Hujan deras yang terus mengguyur Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Jumat (19/2) pagi hingga petang. Akibatnya 17 kelurahan di tiga kecamatan terendam banjir dengan ketinggian mencapai 30 hingga 90 sentimeter.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, mengatakan saat ini 2.672 warga telah diungsikan ke lokasi yang aman. "Banjir yang melanda Kota Pekalongan memang makin meluas yaitu semula hanya melanda dua kecamatan kini menjadi tiga kecamatan," katanya.

Baca Juga

Beberapa lokasi terdampak banjir, antara lain Kecamatan Pasir Kraton Kramat dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 90 cm, Tirto (60 hingga 80 cm), Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat, Klego, Setono, Poncol, Kauman, Gamer, Kalibaros, Noyontaan (Kecamatan Pekalongan Timur). Juga di Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Padukuhan Kraton, Krapyak, Degayu, dan Bandengan (Pekalongan Utara).

Dia mengatakan hampir selama tiga minggu terakhir ini banjir masih menggenangi permukiman warga. Bahkan saat ini makin meluas. Oleh karena itu, pihaknya terus memfokuskan evakuasi pada warga terdampak banjir, khususnya lansia dan balita.

Dalam evakuasi terhadap warga terdampak,BPBD dibantu oleh tim SAR, relawan, TNI, dan Polri.

"Kami mendapat informasi bahwa di Kelurahan Kandang Panjang ada dua titik yang harus kami bantu evakuasi yakni warga berusia lansia dan balita beserta ibunya. Saat ini mereka sudah dievakuasi dan diungsikan ke tempat pengungsian terdekat yang disediakan pemerintah," katanya.

Dimas mengatakan evakuasi yang dilakukan BPBD untuk meminimalkan risiko dampak bencana terhadap masyarakat. "Selama ini proses evakuasi kami prioritaskan untuk orang-orang rentan yakni wanita, ibu menyusul, balita, lansia, dan orang sakit," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement