Ahad 07 Feb 2021 10:50 WIB

Gunung Merapi 10 Kali Meluncurkan Guguran Lava Pijar

Teramati guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur maksimum 1.000 me

Petugas BPCB Jawa Tengah menutup bagian utama Candi Ngawen dengan plastik UV di Muntilan, Jawa Tengah, Kamis (4/2). Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menutup permukaan Candi Ngawen dengan plastik untuk mengantisipasi abu vulkanik dari Erupsi Gunung Merapi. Penutupan permukaan Candi ini setelah Candi Borobudur dan Candi Mendut.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas BPCB Jawa Tengah menutup bagian utama Candi Ngawen dengan plastik UV di Muntilan, Jawa Tengah, Kamis (4/2). Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menutup permukaan Candi Ngawen dengan plastik untuk mengantisipasi abu vulkanik dari Erupsi Gunung Merapi. Penutupan permukaan Candi ini setelah Candi Borobudur dan Candi Mendut.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Ahad (7/2) pagi 10 kali meluncurkan guguran lava pijar. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) adapun jarak luncur maksimum satu kilometer. 

"Teramati guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengenai kondisi Merapi selama pengamatan dari pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Baca Juga

Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 hingga 11 mm selama 11.4 hingga 52.2 detik. Dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 6 mm selama 7.6 hingga 9.4 detik. Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama pengamatan. 

Pada periode pengamatan Sabtu (6/2) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya. BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat guguran lava dan awan panas diperkirakan meliputi sektor selatan-barat daya yang antara lain mencakup kawasan Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement