Kamis 28 Jan 2021 21:50 WIB

Gubernur DIY Sebut Belum Ada yang Mencemaskan dari Vaksin

Ada kejadian seperti pegal hingga lapar, namun itu bukan karena vaksin.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, hingga kini belum  ada terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang mencemaskan bagi penerima vaksin tahap pertama di DIY. Vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini sudah berjalan dua pekan sejak 14 Januari 2021.

"Sejauh ini, para penerima vaksinasi itu tetap sehat, tidak ada hal-hal yang mencemaskan," kata Sultan dalam pelaksanaan vaksinasi tahap pertama termin satu di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (28/1).

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie juga mengatakan, belum ada KIPI dengan kondisi besar usai vaksinasi di DIY. Namun, ada beberapa kejadian yang dialami oleh penerima vaksin.

Misalnya ngantuk, pegal-pegal hingga lapar. Walaupun begitu, Pembayun menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan disebabkan oleh vaksin Sinovac itu sendiri. Namun, adanya kejadian ikutan ini dikarenakan penerima vaksin dalam keadaan tidak siap saat kan menerima vaksin.

"Semua kondisi setelah vaksin itu masuk KIPI, tapi itu tadi bahwa vaksin tidak menyebabkan KIPI. Penyebabnya bisa jadi dalam keadaan tidak siap atau benar-benar tidak fit," ujarnya.

Baca juga : In Picture: Vaksinasi Covid-19 Massal di Yogya

Walaupun begitu, rumah sakit yang dikelola pemerintah daerah di DIY, katanya, siap merawat jika nantinya ada pasien KIPI di DIY. Terkait vaksinasi Covid-19 ini, DIY menargetkan baru akan selesai pada akhir Februari 2021 nanti. "Akhir Februari (2021) tahap pertama untuk seluruh SDM kesehatan kita targetkan selesai," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement