Kamis 28 Jan 2021 09:14 WIB

BPBD Sleman Evakuasi Warga Rentan ke Barak Pengungsi Merapi

Barak pengungsian ini ada di masing-masing kelurahan.

Warga menggunakan ponselnya di pengungsian Purwobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Sekitar 150 warga Turgo lereng Gunung Merapi mengungsi ke barak pengungsian Purwobinangun menyusul terjadinya erupsi Gunung Merapi sejauh 3 km yang mengarah ke barat daya pada pukul 12.53 WIB.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Warga menggunakan ponselnya di pengungsian Purwobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Sekitar 150 warga Turgo lereng Gunung Merapi mengungsi ke barak pengungsian Purwobinangun menyusul terjadinya erupsi Gunung Merapi sejauh 3 km yang mengarah ke barat daya pada pukul 12.53 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengevakuasi warga dari kelompok rentan yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi ke barak pengungsian. Barak pengungsian ini ada di masing-masing kelurahan. Kondisi Merapi sendiri telah terjadi 52 kali awan panas guguran di Gunung Merapi pada Rabu(27/1).

"Warga kelompok rentan di tiga titik rawan di tiga keluarahan telah dievakuasi ke barak pengungsian Rabu (27/1) sore hingga Kamis dinihari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis (28/1).

Baca Juga

Menurut dia, warga kelompok rentan yang terdiri atas lansia, balita, anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta disabilitas tersebut dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun di Watuadeg, Kecamatan Pakem. "Kemudian untuk warga rentan di Kelurahan Umbulharjo dievakuasi ke barak pengungsian Plosokerep dan warga Kalitengah Lor di barak Kelurahan Glagaharjo. Kedua kelurahan tersebut berada di Kecamatan Cangkringan," katanya.

Ia mengatakan, untuk jumlah warga rentan Dusun Turgo yang dievakuasi ke barak pengungsian meliputi di Barak Utama Kelurahan Purwobinangun, Barak Rentan Purwobinangun dan SD Negeri Tawangharjo. Ada sebanyak 145 jiwa yang terdiri lansia laki-laki 19 dan perempuan 14, dewasa laki-laki 33 dan perempuan 43, anak laki-laki 19, perempuan 13, bayi laki-laki satu, balita laki-laki satu, balita perempuan dua dan ibu hamil satu orang.

"Kemudian untuk pengungsi warga rentan di Dusun Ngrangkah yang dievakuasi ke Barak Barak Plosokerep Umbulharjo, Cangkringan sebanyak 10 jiwa terdiri dewasa dua orang, anak lima orang dan balita tiga orang. Semuanya ini masih dalam satu keluarga (KK)," katanya.

Baca juga : In Picture: Suasana Barak Pengungsian Purbowinangun Pascaerupsi Merapi

Kemudian untuk pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor yang sebelumnya dievakuasi ke Barak Gedung PNPM Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan sebanyak 41 jiwa yang terdiri lansia laki-laki lima orang dan perempuan 19 orang, dewasa laki-laki 12 orang dan perempuan sembilan orang, anak laki-laki dua orang dan balita laki-laki dan perempuan masing-masing satu orang.

"Namun pada pagi hari ini jumlah pengungsi di barak Glagaharjo tinggal lima jiwa, sedangkan yang lainnya sudah pulang kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Makwan mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. "Semua aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan. Kawasan Wisata di wilayah Sleman yang di tutup sementara; Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan Wisata Religi Turgo," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement