Rabu 20 Jan 2021 13:14 WIB

Nakes di Boyolali Mulai Divaksin pada Februari

Kuota vaksinasi di Kabupaten Boyolali totalnya mencapai 667.114 sasaran.

Ilustrasi Vaksin
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ribuan tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah akan divaksin pada Februari 2021. Pemerintah Provinsi Jateng masih menyelesaikan program vaksinasi di tiga daerah prioritas yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kota Surakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina mengatakan rencana setelah ketiga kabupaten/kota tersebut selesai, vaksinasi baru akan melanjutkan di kabupaten/kota lainnya di Jateng, yang memiliki jumlah kasus COVID-19 cukup tinggi termasuk Boyolali.

Baca Juga

"Kami memperkirakan kegiatan pelaksanaan vaksinasi di Boyolali sekitar Februari mendatang. Vaksinasi sekarang baru menunggu penyelesaian di tiga kabupaten kota, prioritas itu terlebih dahulu," kata Ratri.

Dia mengatakan Dinkes Boyolali bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sebelumnya telah mengadakan pelatihan-pelatihan bagi petugas di faskes yang bakal menjadi pelaksana vaksinasi COVID-19. Ada sebanyak 51 Faskes di Boyolali yang siap menjadi tempat untuk pelayanan vaksin.

Menurut dia, Boyolali vaksinasi jadwalnya mundur hingga Februari, karena daerahnya tidak termasuk prioritas pertama. Maka, alokasi vaksin untuk Boyolali juga ditunda terlebih dahulu.

Kuota vaksinasi di Kabupaten Boyolali totalnya mencapai 667.114 sasaran, selama 2021 hingga 2022 mendatang. Khusus Nakes yang menjadi sasaran vaksinasi sejumlah 4.423 orang, dan kedua untuk pelayanan publik sebanyak 34.941 sasaran, masyarakat rentan sebanyak 271.117 sasaran, dan masyarakat umum dan pelaku ekonomi sebanyak 212.531 sasaran.

"Ada tambahan masyarakat rentan lainnya untuk divaksinasi COVID-19 ada sebanyak 144.102 sasaran," katanya.

Namun, pihaknya sambil menunggu droping vaksin COVID-19 sesuai sasarannya. Vaksin tahap pertama yang digunakan di Indonesia untuk Nakes jenis sinovac. Kendati demeikian, masyarakat yang sudah divaksin tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan 3 M supaya tidak terjadi proses penularan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement