Kamis 14 Jan 2021 17:05 WIB

Sleman Libatkan 52 Faskes untuk Vaksinasi

Vaksinasi di Sleman dilakukan dalam dua gelombang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolandha
Pemkab Sleman sudah mulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama akan dilangsungkan sejak pertengahan Januari-Maret 2021, sedangkan gelombang kedua mulai April-Desember 2021.
Foto: EPA
Pemkab Sleman sudah mulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama akan dilangsungkan sejak pertengahan Januari-Maret 2021, sedangkan gelombang kedua mulai April-Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman sudah mulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama akan dilangsungkan sejak pertengahan Januari-Maret 2021, sedangkan gelombang kedua mulai April-Desember 2021.

Tahap pertama sasarannya SDM kesehatan yang bertugas di faskes maupun praktik mandiri tenaga kesehatan. Namun, dari 14.454 SDM kesehatan yang diusulkan ke Kemenkes pada tahap pertama Sleman hanya menerima alokasi vaksin 12.380.

Jadi, SDM yang belum masuk diikuti vaksinasi tahap kedua. Ada 52 faskes di Sleman yang terlibat pelayanan kesehatan ini meliputi 25 puskesmas, 24 rumah sakit dan tiga klinik yaitu Polres, Kodim dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Sasaran vaksinasi mendapat pemberitahuan melalui SMS dari KCP PEN, alokasi per faskes per hari 60, tiga sesi, setiap sesi satu jam dengan sasaran 20 orang. Bila lancar, tahap pertama gelombang pertama selesai dalam waktu lima hari.

Pelaksanaan vaksinasi perdana berlangsung di Puskesmas Ngemplak II. Menyasar 10 orang perwakilan mulai dari Bupati, Dandim, Kapolres, Kepala Kejari, Ketua DPRD, Kepala Kantor Kemenag Sleman dan pegiat media sosial dr Tirta Mandira.

"Saya tadi selesai divaksin dan ini menunggu sampai 30 menit setelah disuntik. Setelah disuntik, saya tidak merasakan apa-apa, mudah-mudahan nanti sampai 30 menit tidak ada efek," kata Bupati Sleman, Sri Purnomo, Kamis (14/1).

Ia mengaku tidak merasa sakit saat menerima suntikan vaksin. Namun, sebelum menerima suntikan vaksin sudah mengikuti prosedur pemeriksaan terlebih dulu mulai dari tekanan darah sampai melakukan swab antigen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo membenarkan, pada tahap pertama pemberian vaksin akan menyasar SDM kesehatan. Semua nakes dan non-nakes di fasyankes swasta, pemerintah, praktik mandiri dan tempat karantina.

"Tahapan selanjutnya akan menyasar petugas pelayanan publik seperti TNI/Polri, dan lainnya, masyarakat rentan dan masyarakat umum dan akan dilakukan secara bertahap," ujar Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement