Rabu 13 Jan 2021 06:36 WIB

Kemenhub akan Bangun Jembatan KA di Brebes yang Putus

Kemenhub segera membangun jembatan kerata api yang putus di Brebes

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Kemenhub segera membangun jembatan kerata api yang putus di Brebes. Foto udara jembatan rel Kereta Api (KA) ambruk di Dukuh Timbang, Desa Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (12/1/2021).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Kemenhub segera membangun jembatan kerata api yang putus di Brebes. Foto udara jembatan rel Kereta Api (KA) ambruk di Dukuh Timbang, Desa Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (12/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan membangun kembali jembatan kereta api (KA) yang terputus akibat banjir. 

Pada Senin (11/1) pukul 21.30 WIB, jembatan rel KA antara petak jalan Stasiun Bumiayu-Linggapura pada kilometer 305/56 Dukuh Timbang, Desa Kabupaten Brebes yang berada di jalur ganda lintas Selatan Jawa menghubungkan Jakarta-Surabaya roboh akibat banjir.  

Baca Juga

Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Heru Wisnu Wibowo, mengatakan akan segera melakukan pembuatan jembatan baru untuk mengganti jembatan yang roboh tersebut.  “Untuk langkah kedepan kita akan evaluasi penanganan jembatan lama yang rusak dengan bangunan baru menggunakan alokasi dana IMO mengingat konstruksi jembatan lama masih menggunakan pondasi dangkal," kata Heru dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/1) malam.   

Heru menjelaskan, jembatan tersebht terputus akibat meluapnya Sungai Glagah yang menggerus struktur dasar bangunan tiang jembatan. 

Hujan yang terus menerus dengan intesitas tinggi di daerah Brebes menyebabkan banjir dengan arus deras yang menyebabkan tiang pilar jembatan setinggi 22 meter roboh dan patah. "Bantalan rel sepanjang 50 meter mengalami hal yang sama (roboh dan patah)," ujar Heru.  

Dia memastikan, setelah laporan jembatan terputuss, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operadi 5 Purwokerto, BTP Jawa Bagian Tengah, dan stakeholders terkait lainnya langsung melakukan langkah mitigasi. 

Hal tersebut dilakukan dengan melakukan perubahan pola operasi dan menempatkan petugas jaga di lokasi rawan kejadian dalam waktu 24 jam serta melakukan pemantauan kondisi jembatan pascakejadian.  

"Kejadian ini telah menyebabkan gangguan perjalanan KA sehingga berdampak pada perubahan pola operasi perjalanan KA," tutur Heru.  

Beberapa KA perjalanannya harus memutar lewat Kroya–Bandung– Cikampek, di antaranya KA Gajayana relasi Malang–Gambir, KA Argo Dwipangga relasi Solobalapan–Gambir, KA Bima relasi Malang–Gambir, KA Bengawan relasi Purwosari – Pasar Senen, KA Jayakarta relasi Surabaya Gubeng–Pasar Senen dan KA Senja Utama Solo relasi Solobalapan–Pasarsenen. Sedangkan perjalanan KA yang memutar melewati Prupuk–Tegal diantaranya yaitu KA Gajayana relasi Gambir–Malang dan KA Parcel Tengah.

Meskipun begitu, Heru mengapresiasi KAI yang telah melakukan pantauan di daerah rawan dan mendeteksi secara dini adanya potensi gogosan akibat aliran sungai yang sangat kuat oleh banjir yang meluap. Dengan begitu langsung dilakukan langkah pencegahan dan perubahan pola operasi perjalanan kereta  api yang melintas di jalur tersebut.   

Setelah melakukan evaluasi, Heru mengatakan jembatan yang sebelahnya masih kuat dilalui KA. “Alhamdiulillah saat ini lintas ini sudah bisa dilewati KA dengan satu jalur dengan pembatasan kecepatan," jelas Heru.  

Heru meminta KAI dan Balai Teknik Perkeretaapian untuk lebih waspada saat musim hujan. Dia mengatakan KAI dan Balai Teknik harus memantau semua kondisi jembatan, khususnya bangunan lama dan mendeteksi dini potensi banjir besar  yang bisa mengganggu bangunan KA, termasuk jalur atau daerah rawan longsor yang bisa berpotensi mengganggu perjalanan KA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement