Selasa 01 Dec 2020 18:03 WIB

Jateng Segera Siapkan Tempat Isolasi Terpusat di Tiap Daerah

Isolasi terpusat diambil guna mengantisipasi lonjakan klaster keluarga.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Tengah, ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Jawa tengah, di ruang rapat Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Selasa (24/11). Ganjar mengusulkan Pemerintah menghapus libur panjang guna mengendalikan lonjalan kasus positif covid-19.
Foto: Humas Prov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Jawa tengah, di ruang rapat Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Selasa (24/11). Ganjar mengusulkan Pemerintah menghapus libur panjang guna mengendalikan lonjalan kasus positif covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah segera menyiapkan tempat isolasi terpusat, di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah. Langkah ini diambil guna mengantisipasi lonjakan klaster keluarga.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, tempat isolasi terpusat perlu disiapkan di sejumlah daerah di Jawa Tengah, setelah angka penularan di dalam lingkungan keluarga mengalami peningkatan di sejumlah daerah. Hal tersebut ditengarai jamak dipicu upaya isolasi mandiri yang kurang disiplin. "Sehingga klaster keluarga terjadi di mana-mana," tegas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/12).

Baca Juga

Gubernur juga mengatakan, sebenarnya di Jawa Tengah jauh-jauh hari sudah menggunakan isolasi terpusat. Isolasi terpusat ini diawali di Kota Semarang. Kemudian Pemprov Jateng juga memanfaatkan Hotel Kesambi Hijau untuk isolasi mandiri. “Sebenarnya sudah banyak jalan, kalau Kota Semarang kan sudah dari dulu rumah Pak Wali, kita juga bantu dengan Hotel Kesambi. Kita lebih dulu sebenarnya,” tegasnya.

Hanya saja, Ganjar mengatakan, di beberapa Kabupaten/kota yang saat ini mengalami kenaikan kasus Covid-19 memang sudah mulai membuat atau mencari tempat untuk isolasi mandiri terpusat. “Contohnya di Banyumas. Banyumas itu sudah bisa juga, dia buat sekarang di Baturaden, cuman kemarin kota Pekalongan, pak Walinya (wali kota) bilang, hotelnya enggak mau kalau untuk digunakan sebagai isolasi,” ungkap Ganjar.

 

Oleh karena itu, masih kata gubernur, Pemprov Jawa Tengah melalui Dinas Kesehatan juga mulai memetakan daerah-daerah di Jawa Tengah dengan angka kasus Covid-19 yang cenderung tinggi. Dengan begitu, lanjut Ganjar, pasien Covid-19 yang harus isolasi mandiri bisa menerima pelayanan yang nyaman dan disiplin. “Maka sekarang kita mencari agar isomannya betul-betul lebih nyaman," tegasnya.

Sebelumnya, rencana tersebut muncul setelah Menko Maritim dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Jawa Tengah saat ini masih mengalami kenaikan kasus Covid-19 dan klaster terbanyaknya adalah klaster keluarga.

Luhut mengatakan, tempat isolasi terpusat perlu ditambah. "Agar pengawasan dan penanganan terhadap pasien Covid-19 bisa lebih terkontrol dan tingkat kesembuhan akan meningkat," tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement