Sabtu 31 Oct 2020 05:44 WIB

Pengungsi Banjir Diminta Selalu Kenakan Masker

Diharapkan jangan sampai nantinya muncul klaster di pengungsian,

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Sejumlah warga membersihkan material yang menutup jalur Kali Lebeng akibat banjir bandang, di Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas, Jateng. Curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina selama beberapa hari terakhir, memicu banjir dan longsor, tanah bergerak dan tanggul sungai jebol, yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen.
Foto: IDHAD ZAKARIA/ANTARA
Sejumlah warga membersihkan material yang menutup jalur Kali Lebeng akibat banjir bandang, di Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas, Jateng. Curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina selama beberapa hari terakhir, memicu banjir dan longsor, tanah bergerak dan tanggul sungai jebol, yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Warga Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap yang kini mengungsi akibat banjir, diminta tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini mengingat wabah Covid 19, masih belum usai.

''Saya imbau warga yang tinggal di lokasi pengungsian agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. Jangan sampai nantinya muncul klaster di pengungsian,'' kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, Jumat (30/10).

Dia menyebutkan, sebelumnya mendapat laporan ada dua warga yang tinggal di lokasi terdampak banjir yang positif Covid 19. Namun kedua warga ini tidak sampai tinggal di pengungsian.

Menurutnya, kedua pasien yang merupakan warga Desa Kedawung Kecamatan Kroya ini dirujuk ke rumah sakit di Banyumas pada 24 Oktober lalu, saat wilayah Kroya belum dilanda banjir. Saat itu, keduanya mengalami gejala khas Covid berupa demam, batuk dan kehilangan indra penciuman. ''Kedua orang itu, terdiri nenek dan cucunya yang bekerja sebagai perawat,'' katanya.

Dari hasil tes PCR, diketahui keduanya positif Covid 19. Hasil tes PCR, baru diketahui 27 Oktober lalu. ''Dari kronologis tersebut, kita pastikan keduanya tidak sampai tinggal di pengungsian,'' katanya.

Lebih dari itu, dr Pramesti menyatakan, petugas dari Puskesmas Kroya II yang membawahi wilayah Desa Kedawung sudah melakukan tracing. Petugas melakukan penelusuran untuk mengetahui siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan kedua pasien. ''Dari hasil tracing, ada 18 orang yang telah melakukan kontak erat dengan kedua pasien,'' katanya.

Dari hasil tracing ini, dia menambahkan, petugas sudah melakukan swab pada ke-18 orang tersebut. ''Saat ini, kami masih menunggu hasilnya. Selain itu, petugas juga terus memantau kondisi ke-18 orang tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement