Jumat 30 Oct 2020 06:12 WIB

Bantul Kembali Masifkan Screening dan Tracing Covid-19

Sebanyak 64 kasus baru di antaranya merupakan screening dari nstitusi pendidikan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus Yulianto
Petugas medis menunjukkan hasil screening rapid test. (Ilustrasi)
Foto: RAHMAD/ANTARA
Petugas medis menunjukkan hasil screening rapid test. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul kembali memasifkan screening Covid-19. Begitu pun dengan tracing atau pelacakan yang juga dimasifkan.

Hal ini menjadikan kasus baru yang terkonfirmasi positif di Bantul mulai naik, dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di DIY. Bahkan, pada 29 Oktober 2020 dilaporkan sebanyak 68 kasus baru di Bantul.

Sebanyak 64 kasus baru di antaranya merupakan screening dari beberapa institusi pendidikan di Bantul. Ke 64 kasus ini didapatkan dari screening terhadap tiga institusi pendidikan yang ada di Kecamatan Sewon, Pleret, dan Piyungan.

"Kami di Bantul untuk screening dan tracing masif di kelompok/komunitas populasi berisiko. Seperti kantor, pabrik, sekolah/tempat pendidikan dan para pelaku perjalanan adalah kegiatan prioritas," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso kepada wartawan, Kamis (29/10).

Joko menyebut, pihaknya sebelumnya sempat mengendorkan screening dan tracing. Sehingga, kasus baru yang dilaporkan pun sempat landai dan baru mulai naik dalam beberapa hari ini.

"Sekitar satu bulan kami agak mengendorkan kegiatan karena dinggo ambegan (dipakai bernapas) untuk menyusun rencana dan sasaran. Bulan ini kami mulai lagi untuk screening dan tracing sasaran-sasaran tersebut dan akan berlanjut," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement