Jumat 23 Oct 2020 17:50 WIB

Pasutri Lansia Ini Donasi Ambulan untuk Masyarakat

Sebelumnya, pasutri ini pun telah mewakafkan tanah dan bangunan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
 Ridwansyah (76 tahun) dan Latifah Haniem (73) mendoniasikan satu unit ambulans kepada Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Jumat (23/10).
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Ridwansyah (76 tahun) dan Latifah Haniem (73) mendoniasikan satu unit ambulans kepada Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Jumat (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ridwansyah (76 tahun) dan Latifah Haniem (73) membuktikan usia tidak menghalangi kedermawanan. Usai 2010 wakafkan ratusan meter persegi tanah dan bangunan, kini mereka mendonasikan lagi satu unit ambulans untuk masyarakat lewat Dompef Dhuafa.

Serah terima dilakukan di kediaman Ridwan Syah di Pogung Baru, Sleman, DIY, dihadiri Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Satria Nova. Ambulans warna putih tersebut akan menjadi pelengkap kebaikan yang telah telah dijejakan sebelumnya.

Ada tanah dan bangunan dua lantai yang diwakafkan di Purwokerto, Jawa Tengah. Kini, tanah dan bangunan wakaf keluarga Ridwansyah tersebut telah berkembang menjadi klinik gratis dan unit layanan untuk warga dhuafa yang membutuhkan.

Tercatat, ribuan penerima manfaat setiap tahun mendapatkan manfaat dari layanan kesehatan, sosial, pendidikan dan pendampingan. Tentu, ada alasan pasutri yang kehilangan anak perempuanya dalam kecelakaan Lion Air pada 2018 silam kembali berdonasi.

"Selain sebagai bekal akhirat, harta tidak dibawa mati," kata Ridwansyah yang tampak terbata saat menceritakan niatannya berdonasi ambulans, Jumat (23/10).

Ridwansyah turut mengungkapkan sejarah dirinya berwakaf melalui Dompet Dhuafa 10 tahun lalu. Ternyata, tidak lain atas saran almarhumah putri tercinta mereka yang berkeinginan agar rumah mereka yang berada di Purwokerto diwakafkan saja.

Bahkan, almarhumah putrinya juga yang mengurus semua proses penyerahan bangunan dua lantai di atas tanah 598 meter persegi ke Dompet Dhuafa. Sayangnya, delapan tahun kemudian putrinya meninggal dalam kecelakaan pesawat yang ditumpanginya.

Kejadian itu tentu saja menjadi pukulan yang sangat berat bagi Ridwansyah dan Latifah. Sekaligus, percikan semangat untuk melanjutkan kebaikan yang sudah diawali almarhumah, mengingat kematian sesuatu yang pasti dialami manusia.

"Saya ingin harta saya menjadi berarti hingga saya sudah tiada," ujar Ridwansyah.

Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Satria Nova, memberikan apresiasi tinggi kepada keluarga Ridwansyah. Ia berharap, semua yang diberi keluarga Ridwansyah tidak cuma menjadi amal ibadah, tapi jadi inspirasi berlomba dalam kebaikan.

Terkait layanan ambulans, per bulan oktober Dompet Dhuafa Jawa Tengah sendiri melalui program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) telah melayani sebanyak 1084 penerima manfaat. Ambulans melayani pasien dhuafa untuk rujukan luar dan dalam kota.

"Amanah dari donatur tentunya akan dijaga dengan sebaik-baik pemanfaatannya untuk masyarakat yang membutuhkan," kata Satria. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement