Kamis 22 Oct 2020 16:11 WIB

Wisatawan Diminta Tes Covid-19 Sebelum dan Sesudah Liburan

Diharapkan tidak muncul kasus baru Covid-19 maupun klaster baru penularan Covid-19

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Gita Amanda
Pedagang menunjukkan pelindung wajah bantuan dari BUMN di kawasan Malioboro, Yogyakarta, (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang menunjukkan pelindung wajah bantuan dari BUMN di kawasan Malioboro, Yogyakarta, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembayun Setyaningastutie mengimbau kepada wisatawan yang akan berlibur ke luar kota, agar melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu. Terutama bagi wisatawan dari luar daerah yang akan berlibur ke DIY.

Begitu pun usai liburan, wisatawan juga diharapkan agar melakukan tes Covid-19. Hal ini dilakukan agar mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Baca Juga

"Masyarakat apabila melakukan bepergian, lakukan pemeriksaan secara mandiri. Maksud dan tujuannya adalah untuk kebaikan keluarga sendiri, supaya kita lebih awal mengetahui apa yang terjadi pada kondisi kita," kata Pembayun, Kamis (22/10).

Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana, mengajak seluruh pihak untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan disiplin dan ketat. Khususnya di destinasi wisata yang memiliki potensi besar terjadinya penyebaran Covid-19.

Sehingga, diharapkan tidak muncul kasus baru Covid-19 maupun klaster baru penularan Covid-19 di kawasan wisata di DIY. "Gugus Tugas bersama TNI/Polri dan Dinkes telah melakukan langkah-langkah antisipasi di masa liburan. Diharapkan tidak ada kerumunan yang pada akhirnya berpotensi terjadinya penularan Covid-19," kata Biwara.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sendiri maksimalkan pengawasan dan pengecekan terkait penerapan protokol kesehatan di sejumlah tempat. Mulai dari hotel, resto, cafe, warung hingga destinasi wisata dalam rangka mengantisipasi libur panjang pada akhir Oktober 2020 nanti.

"Kita mengkondisikan bahwa seluruh pelaku usaha dan masyarakat harus menjalankan protokol Covid-19. Makanya, sejak lama kami melakukan monitoring dan checking secara acak," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Hal ini dilakukan agar kasus Covid-19 tidak melonjak di Kota Yogyakarta, seperti usai libur panjang Agustus 2020 lalu. Bahkan, di kawasan wisata seperti Malioboro pun telah ditemukan kasus positif Covid-19 yang berawal dari pedagang kaki lima (PKL), yang berjualan di zona tiga Malioboro.

"Agustus lalu, pascalibur panjang ada lonjakan kasus yang tinggi. Makanya saat ini semua pelaku usaha di Malioboro, selain masker, juga pakai face shield. Kita buat suasana dan kondisi yang nyaman, tidak tegang dan menghibur," jelasnya.

Heroe menyebut, pengawasan dan pengecekan ini dilakukan agar pelaku usaha, terutama di sektor pariwisata dan masyarakat siap menyambut kedatangan wisatawan. Sebab, pada libur panjang nanti diperkirakan akan ada lonjakan wisatawan ke DIY, termasuk Kota Yogyakarta.

"Tujuannya siap untuk menyambut kedatangan wisatawan, agar warga aman, wisatawan juga nyaman. Sudah menjadi tekad kita bersama, pemulihan ekonomi dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat di manapun dan kapanpun," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement