Rabu 21 Oct 2020 23:16 WIB

Masyarakat Diminta tidak Takut Donor Darah

Donor darah selama pandemi Covid-19 termasuk aman untuk dilakukan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Donor darah (Ilustrasi). Pada masa awal pandemi di Indonesia Maret lalu, stok darah di DIY menurun hingga 40-60 persen.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Donor darah (Ilustrasi). Pada masa awal pandemi di Indonesia Maret lalu, stok darah di DIY menurun hingga 40-60 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin) Yogyakarta, dr. Suryanto mengatakan, masyarakat tidak perlu takut donor darah, termasuk selama pandemi Covid-19. Ia mengatakan, berdasarkan penelitian virus SARS-CoV-2, tidak ada reseptor menempel di darah melainkan langsung ke jaringan, seperti saluran pernafasan dan pencernaan.

"Insya Allah donor darah aman, Covid-19 tidak ada reseptor menempel di darah, tidak seperti HIV," kata Suryanto dalam donor darah HUT 30 PDS Patklin, Rabu (21/10).

Baca Juga

Suryanto menuturkan, pada masa awal pandemi di Indonesia Maret lalu, stok darah di DIY menurun hingga 40-60 persen. Pada Juli-Agustus, walau perlahan meningkat, jumlahnya masih kurang, sehingga PDS Patklin menggelar kegiatan donor darah.

Selain donor darah, PDS Patklin dalam rangka HUT 30 mengadakan webinar diikuti 1.800 peserta seluruh Indonesia. Webinar menggunakan media daring Zoom dan Youtube itu bertajuk "Interleukin-6 (IL-6) Value in Covid-19 Patient Management".

"Kami rencananya juga akan mengadakan 500 rapid test secara gratis bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman," ujar Suryanto.

Ketua I Pengurus Pusat PDS Patklin, dr. Teguh Triyono, menilai, acara tersebut menjadi pendobrak untuk memulai kembali donor darah. Lebih lanjut, ia berharap kegiatan itu dapat menjadi gerakan nasional karena DIY merupakan salah satu dari 30 cabang di Indonesia yang melaksanakannya.

"Berapapun darah yang kita dapat hari ini tidak masalah, sebagai sosialisasi kepada masyarakat donor darah aman dan bisa dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan," kata Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement