Jumat 09 Oct 2020 05:18 WIB

Pemkab Semarang Perluas Cakupan Tes Usap

Tes usap difokuskan kepada dua kelompok masyarakat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis melakukan tes usap atau swab test terhadap warga di Puskesmas. ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Petugas medis melakukan tes usap atau swab test terhadap warga di Puskesmas. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang memperluas cakupan tes usap. Hal ini dilakukan guna memaksimalkan tindakan dan penanganan dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di daerahnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, Ani Rahardjo menyampaikan, dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19, Pemkab Semarang gencar melakukan langkah-langkah skrining dengan tes usap.

Baca Juga

Sasarannya difokuskan pada dua kelompok masyarakat. Yang pertama apabila ada kasus terkonfirmasi positif langsung dilakukan tindakan 3T, yang meliputi tracing, testing dan treatment.

Sasarannya juga dikelompokkan berdasarkan riwayat kontak dengan penderita Covid-19 yang bersangkutan. Begitu petugas dinkes datang untuk melakukan tracing, langsung dikelompokkan menjadi orang dengan kontak erat (lini 1) dan kontak agak erat (lini 2).

“Bagi yang kontak erat langsung dilakukan tes usap,” jelasnya, di sela kegiatan skrining di di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/10).

Sasaran skrining yang kedua, lanjut Ani, Dinkes kabupaten Semarang juga menetapkan kelompok sasaran prioritas. Prioritas pertama adalah ibu hamil trimester ketiga (usia kandungan lebih dari 28 minggu).

Khusus untuk sasaran ibu Hamil, Dinkes Kabupaten Semarang mengoptimalkan peran masing-masing Puskesmas. Sebab, setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang memegang data jumlah ibu hamil di wilayah pelayanannya.

Berikutnya meliputi orang dengan penyakit tidak menular, lansia dan tenaga kesehatan yang dipandang rentan terhadap penularan. Di luar kelompok tersebut, Dinkes Kabupaten Semarang juga melakukan skrining untuk kelompok- kelompok risiko tinggi (risti) karena pekerjaannya.

“Misalnya TNI/ Polri atau aparatur pemerintahan yang bekerja sebagai ujung tombak pelayanan publik dan bisa juga mereka yang pekerjaaannya berinteraksi dengan banyak orang lainnya,” ucap dia.

Ani juga menyampaikan, terkait dengan capaian tes usap di Kabupaten Semarang, sejak awal Maret 2020 sampai dengan awal bulan Oktober 2020 ini telah mencapai 5.012 orang. Jumlah sampel mencapai 8.999 specimen.

Karena ada satu nama yang harus dilakukan tes lebih dari satu kali. “Dari jumlah specimen tersebut, sebanyak 709 di antaranya telah terkonfirmasi positif Covid-19,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement