Jumat 14 Aug 2020 23:48 WIB

1.500 Siswa Miskin di Solo akan Dapat Ponsel

Akan dilaakukan verifikasi faktual terlebih dahulu sebelum pemberian HP dilakukan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Adi Pratama siswa MI Ruhul Islam kelas enam (kanan) bersama adiknya Aldi (tengah) dan tetangganya Arga Mahendra (kiri) belajar di rumahnya secara online di kawasan Kampung Penampungan Gasong, Jakarta.. Mereka belajar menggunakan satu buah handphone yang digunakan secara bergiliran akibat keterbatasan fasilitas smartphone. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Adi Pratama siswa MI Ruhul Islam kelas enam (kanan) bersama adiknya Aldi (tengah) dan tetangganya Arga Mahendra (kiri) belajar di rumahnya secara online di kawasan Kampung Penampungan Gasong, Jakarta.. Mereka belajar menggunakan satu buah handphone yang digunakan secara bergiliran akibat keterbatasan fasilitas smartphone. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memberikan bantuan ponsel cerdas (smartphone) bagi 1.500 siswa miskin di Kota Solo. Bantuan ponsel tersebut diharapkan dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, menyatakan kerap mendapat keluhan dari siswa dan orang tua murid terkait kendala mengikuti pembelajaran jarak jauh. Mereka meminta bantuan berupa paket kuota internet hingga perangkat ponsel kepada Pemkot.

Baca Juga

"Nanti warga miskin akan kami bantu HP untuk pembelajaran jarak jauh. Syaratnya ini yang miskin ya. Kalau di data sekitar 1.500 anak. Tetapi kami akan melakukan verifikasi faktual terlebih dahulu sebelum diberi HP," terang Rudyatmo kepada wartawan, Jumat (14/8).

Menurutnya, jenis ponsel yang akan diberikan kepada siswa miskin dipastikan layak dan mampu untuk digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Ihwal anggaran pengadaan ponsel, Wali Kota menyebut sudah ada yang menawarkan bantuan, baik dari perseorangan maupun lembaga. Sehingga, Pemkot tinggal memikirkan pendistribusian bantuan. "Teman saya banyak yang menawarkan bantuan. Yang penting anak-anak SD dan SMP dapat belajar di rumah dengan baik," ujarnya.

Wali Kota berharap, setelah siswa miskin mendapatkan bantuan ponsel, sekolah dapat memberi bantuan kuota internet melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Secara aturan, dana BOS dapat digunakan untuk membeli paket internet untuk menunjang pembelajaran jarak jauh.

Di samping memberi bantuan ponsel, Pemkot juga menyiapkan laptop untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Namun, laptop tersebut akan dijadikan hadiah khusus bagi siswa yang aktif mengikuti pembelajaran di radio anak Konata. "Ini saya berikan untuk anak-anak saya yang semangat belajar," imbuhnya.

Rudyatmo menegaskan, Pemkot tidak mengizikan pembelajaran tatap muka di sekolah pada semester ini. "Semester ini pembelajaran tetap daring. Tidak ada pembelajaran di sekolah sampai 2 Januari 2021," tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement