Selasa 07 Jul 2020 23:05 WIB

Pedagang Daging Sapi Sepi Pembeli di Gunung Kidul

Permintaan daging sapi menurun akibat turunnya daya beli masyarakat.

Permintaan daging sapi menurun akibat turunnya daya beli masyarakat (Foto: ilustrasi pedagang daging sapi)
Foto: Antara/Arnas Padda
Permintaan daging sapi menurun akibat turunnya daya beli masyarakat (Foto: ilustrasi pedagang daging sapi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pedagang daging sapi di Pasar Rakyat Argosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan sepinya pembeli. Pasalnya, daging sapi tak laku karena turunnya daya beli masyarakat akibat pandemi COVID-19.

Salah seorang pedagang Pasar Rakyat Argosari Waginem di Gunung Kidul, Waginem, mengatakan, saat ini permintaan daging sapi lebih rendah dibandingkan saat ada kasus antraks yang menimpa di wilayah ini. Ia mengatakan, harga daging sapi sendiri berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp125 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas daging sapi.

Baca Juga

"Saat kasus anthraks, permintaan daging sapi masih sedikit tinggi. Kalau saat ini, benar-benar permintaan sepi. Saat ini, tidak ada masyarakat yang menyelenggarakan hajatan dan daya beli masyarakat turun," kata Waginem, Selasa (7/7).

Permintaan daging sapi paling banyak dari pedagang baso dan rumah makan. Namun permintaan tidak banyak, seperti kondisi normal.

"Saat ini, permintaan berkisar 10 kilogram per hari. Ini pun kalau kondisi ramai, kalau sepi permintaan lebih rendah lagi. Kami berharap kondisi kembali normal, dan ekonomi kita kembali bangkit," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunung Kidul, Virgilio Soriano, mengatakan, selain COVID-19, sebelumnya pasar daging sapi juga sempat terpukul oleh isu antraks. Meskipun demikian, Virgilio memastikan saat ini isu antraks sudah meredam. Disperindag sudah mengantisipasi dengan melakukan pengecekan rutin ke pasar-pasar.

"Meski kasus antraks sudah mereda, kami secara rutin melakukan pemantuan di pasar-pasar rakyat yang ada di Gunung Kidul. Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam pemantuan ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement