Senin 29 Jun 2020 22:54 WIB

Bantul Pertahankan RS Lapangan untuk Isolasi Pasien Covid-19

RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul akan tetap beroperasi sampai akhir Juli.

Ilustrasi.
Foto: AP/ Andre Penner
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mempertahankan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 guna memusatkan penanganan maupun isolasi terutama pasien orang tanpa gejala yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona baru itu.

"Karena minggu-minggu ini kita dorong untuk pelaksanaan tes swab massal dan rapid test massal, yang juga kemungkinan muncul dan untuk antisipasi hal terburuk, paling tidak saya akan pertahankan RS Lapangan sampai satu bulan ke depan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja di Bantul, Senin (29/6).

Dengan demikian, kata dia, RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul yang didirikan di gedung bekas Puskesmas Bambanglipuro sejak kasus corona di Bantul menunjukkan tren naik pada pertengahan April itu akan tetap beroperasi hingga akhir Juli, bahkan bisa lebih dengan melihat kondisi.

Apalagi, kata dia, Dinkes Bantul bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul sedang melaksanakan rapid test massal secara bertahap kepada semua pedagang pasar, dan tes swab massal kepada pelaku perjalanan dan tenaga medis rentan terpapar corona.

"Jadi sampai Juli, karena sekarang masih merawat (pasien positif), belum sembuh masa ditutup, kan tidak mungkin, tapi mengantisipasi hal ini misal kalau banyak yang reaktif (hasil rapid test) dan kemudian swab-nya positif langsung kita isolasi ke RS Lapangan," katanya.

Agus juga mengatakan, untuk sumber daya manusia (SDM) petugas medis dan dokter termasuk kebutuhan biaya operasional rumah sakit lapangan masih mencukupi hingga satu bulan ke depan, bahkan dalam operasionalnya juga mendapat dukungan dari pihak terkait.

"Sumber daya kita sampai dengan Juli masih cukup, kita Alhamdulillah RS darurat banyak efisiensi banyak bantuan, sehingga dana yang kita ajukan dulu hanya cukup dua bulan April dan Mei ternyata bisa cukup sampai dengan tambah Juni-Juli tanpa minta anggaran untuk operasional dari Gugus Tugas," katanya.

Terkait dengan perkembangan kasus Covid-19 di Bantul, Gugus Tugas dalam empat hari terakhir atau dari 26 sampai 29 Juni tidak melaporkan adanya tambahan kasus positif, atau total kasus positif sejak awal hingga 29 Juni tetap sebanyak 71 orang.

Dari 71 kasus positif tersebut, yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 60 orang, meninggal dunia dua orang, sehingga pasien positif Covid-19 di Bantul yang masih dirawat di beberapa rumah sakit rujukan dan RS Lapangan berjumlah sembilan orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement