Senin 25 May 2020 17:28 WIB

Jemaah Aboge Baru Lebaran Senin Ini

Shalat Id dilaksanakan tetap memperhatikan protap pencegahan penularan Covid-19.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Lebaran
Foto: MGIT03
Ilustrasi Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Jemaah Islam Aboge yang tersebar di beberapa lokasi  wilayah eks Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, baru merayakan Hari Raya Idul Fitri, Senin (25/5) ini. Seperti jemaah yang berada di Desa Cikakak Kecamatan Wangon yang baru melaksanakan shalat Id Senin (25/5) pagi.

Shalat Id yang digelar di Masjid Saka Tunggal Desa Cikakak dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protap pencegahan penularan penyakit Covid 19. Antara lain, jarak antar jemaah ditetapkan 1 meter, tidak melakukan kegiatan salam-salaman selepas shalat, dan meniadakan makan bersama.

"Biasanya, seusai shalat kami melakukan kegiatan makan bersama dengan bekal yang dibawa masing-masing jemaah dari rumah. Namun lebaran kali ini, kegiatan itu ditiadakan," kata tokoh Aboge Desa Cikakak, Sulam.

Meski demikian, penyelenggara shalat Ied menyediakan takir (bingkisan makanan) yang diberikan pada masing-masing kelompok jemaah. Namun santap takir, dilakukan tidak di masjid.

Menurutnya, dalam hal penatapan hari besar Islam, umat Islam Aboge memang memiliki cara perhitungan yang berbeda dari umat Islam lain yang mengacu pda rukyat dan hisab. "Kami memiliki kalender sendiri sehingga mempunyai perhitungan waktu hari raya yang berbeda," katanya.

Dia juga menyebutkan, meski Hari Raya Idul Fitri versi Aboge jatuh pada Senin (25/5) ini, namun waktu pelaksanaan ibadah Ramadhan juga tidak sampai 31 hari. Hal ini mengingat jatuhnya waktu puasa bagi umat Islam Aboge juga lebih lambat dibanding umat Islam lainnya.

Dia menyebutkan, yang membedakan perhitungan kalender Abode dengan umat Islam lain antara lain karena pihaknya menggunakan hari pasaran Jawa. "Untuk tahun ini, karena 1 Muharam jatuh pada Senin Kliwon, maka Idul Fitri jatuh Senin Manis atau pada hari ini," katanya.

Dia juga mengaku, adanya larangan mudik akibat wabah Covid 19 telah menyebabkan menyebabkan warga yang melaksanakan shalat Ied tahun ini tidak terlalu banyak. "Hanya warga yang tinggal di desa sini saja yang ikut shalat Ied," katanya.

Salah satu jemaah Aboge, Kiswan mengaku perayaan Idul Fitri tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Terjadinya wabah, menyebabkan kegiatan silaturrahmi tidak bisa dilaksanakan dengan normal. "Terjadinya wabah, menyebabkan kita tidak bisa salam- salaman. Makan bersamanya juga tidak bisa dilaksanakan bersama di masjid," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement