Selasa 05 May 2020 15:42 WIB

Lima Warga Positif Corona, Desa Tlahab Lor Terapkan PSBB

Warga desa yang terpapar virus Corona merupakan klaster Gowa.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Desa Tlahab Lor Kecamatan Karangreja menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat lokal atau karantina wilayah skala dusun. Hal ini dilakukan menyusul adanya lima warga yang positif terpapar virus Covid-19. 

''Langkah karantina ini kami lakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 pada wilayah lebih luas," jelas Kepala Desa Tlahab Lor Dirmanto, Selasa (5/5).

Baca Juga

Kelima warga desa dinyatakan positif Covid-19 tersebut, setelah keluarnya hasil pemeriksaan swab Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Seluruhnya, merupakan warga yang ikut pergi dalam kegiatan tabligh akbar di Gowa, dan yang melakukan interaksi dengan mereka.

Langkah PSBB, menurut Dirmanto, dilakukan dengan membatasi akses dan penutupan portal di tiap perbatasan. Secara keseluruhan, ada 237 kepala keluarga yang terkena pembatasan aktivitas. ''Untuk meringankan beban masyarakat, kami telah memberikan bantuan sembako pada warga,'' jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi melakukan kunjungan langsung ke Desa Tlahab Lor yang telah melakukan PSBB lokal. Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan bantuan sembako pada warga terdampak sebanyak 237 paket.

Selain meninjau Dusun Cumbut Desa Tlahab Lor, Bupati Tiwi juga memantau pelaksanaan PSBB Lokal di Dusun Kutabangsa Desa Onje Kecamatan Mrebet dan Desa Sumampir Kecamatan Kutasari. Di kedua desa tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan paket sembako.

''Dengan adanya PSBB lokal di beberapa desa, kami berharap mata rantai penularan Covid 19 bisa diputus. Untuk itu, saya juga meminta masyarakat bisa lebih disiplin dalam mengikuti imbauan pemerintah,'' jelasnya.

Bupati Tiwi bahkan berpesan kepada para Kepala Desa dan Ketua RT agar bertindak tegas terhadap orang dalam risiko (ODR) dan orang dalam pemantauan (ODP), khususnya para pemudik yang tidak disiplin melakukan isolasi mandiri di rumah.

''Bila mengetahui ada ODP berkeliaran di luar rumah, segera saja dibawa ke fasilitas rumah isolasi tingkat desa. Atau bila di desa sudah penuh, langsung saja dibawa ke fasilitas di tingkat kabupaten yang sudah kita siapkan,'' katanya.

Selain memantau pelaksanaan PSBB Lokal, Bupati juga mengunjungi sarana isolasi mandiri yang dibangun di Desa Serang Kecamatan Karangreja. Di desa wisata ini, para ODP disiapkan sarana isolasi berupa tenda yang ditempatkan di area hutan pinus desa tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement