Sabtu 03 Dec 2022 01:53 WIB

PMI Optimalkan Klinik Keliling Pantau Kesehatan Penyintas Gempa

Layanan kesehatan penting bagi para penyintas yang tinggal di tenda darurat

Palang Merah Indonesia (PMI) siagakan ratusan relawan selama enam bulan untuk penanganan tanggap darurat hingga pemulihan pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Bahkan PMI juga mendapatkan support dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Foto: istimewa
Palang Merah Indonesia (PMI) siagakan ratusan relawan selama enam bulan untuk penanganan tanggap darurat hingga pemulihan pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Bahkan PMI juga mendapatkan support dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Palang Merah Indonesia (PMI) terus mengoptimalkan layanan kesehatan melalui klinik keliling untuk memantau kondisi kesehatan para penyintas gempa bumi, khususnya yang mengungsi di tenda-tenda darurat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Selain membuka layanan kesehatan di setiap posko pengungsian, kami pun melakukan klinik keliling dengan menyisir titik pengungsian hingga lokasi yang terisolir," kata personel dari tim kesehatan Rumah Sakit PMI Bogor drAntonius Verdy melalui sambungan telepon di Sukabumi, Kamis.

Baca Juga

Dia menjelaskan layanan kesehatan ini penting untuk para penyintas apalagi mereka yang tinggal di tenda darurat sehingga rentan terserang berbagai penyakit. Layanan ini merupakan salah satu aksi PMI dalam membantu pemerintah pada operasi tanggap darurat bencana (TDB) gempa.

Warga atau pengungsi yang mengeluh kesehatannya terganggu bisa datang langsung ke pos layanan kesehatan PMI untuk mendapatkan pemeriksaan, obat-obatan, dan vitamin.

 

Tim kesehatan yang melakukan penyisiran ke berbagai lokasi pengungsian juga menyiapkan berbagai obat-obatan serta vitamin yang dibutuhkan para penyintas yang mengalami gangguan kesehatan.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, para pengungsi mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) , gatal-gatal dan pegal-pegal.

Selain itu, pihaknya juga memeriksa kondisi korban luka dan fraktur atau patah tulang akibat terkena reruntuhan bangunan saat gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11) siang.

"Melalui klinik keliling ini, setiap harinya kami melakukan layanan kesehatan kepada ratusan penyintas yang mempunyai keluhan atau merasa kondisi kesehatannya terganggu," katanya.Verdy mengatakan tim kesehatan yang memberikan layanan tidak sedikit menemukan masyarakat penyintas yang mengalami gangguan psikologis karena trauma dan masih dihantui rasa ketakutan akibat gempa.

PMI juga menyiagakan ambulans gawat darurat untuk memberikan layanan rujukan ataupun evakuasi bagi siapa pun yang membutuhkan, seperti penyintas, yang diharuskan mendapatkan perawatan di rumah sakit karena kondisi kesehatannya terus menurun.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement