Senin 08 Aug 2022 17:06 WIB

Kronologi Kecelakaan Maut di Gentong, Tasikmalaya

Truk alami rem blong sebelum menabrak kendaraan lainnya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah truk yang mengangkut air minum kemasan terlibat kecelakaan di Jalur Gentong, tepatnya di Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Senin (8/8/2022). Truk tersebut diduga mengalami rem blong dan menabrak dua kendaraan lain dari arah berlawanan. Akibatnya, sebanyak dua orang meninggal dunia.

Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Anaga Budiharso, mengatakan, terdapat tiga unit kendaraan yang terlibat kecelakaan. Kendaraan pertama adalah satu unit truk Mitsubishi Fuso berpelat nomor D 8811 ON. Sementara itu, dua kendaraan lainnya adalah Elf berpelat nomor D 7952 AS dan Toyota Avanza berplat nomor Z 1759 UA.

"Ada dua orang yang meninggal dunia dan tiga orang luka-luka," kata dia di tempat kejadian perkara (TKP), Senin siang.

Berdasarkan laporan kepolisian yang diterima Republika.co.id, korban yang luka bertambah menjadi tujuh orang. Para korban luka itu masih menjalani perawatan di Puskesmas Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Sementara dua korban meninggal dunia dibawa ke RSUD dr Seokardjo Kota Tasikmalaya.

 

Anaga menjelaskan, kronologi kecelakaan itu bermula ketika truk yang dikemudikan Yusuf Irawandi (52 tahun) melaju dari arah Bandung menuju Tasikmalaya. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), kendaraan tersebut mengalami kegagalan dalam pengereman. Sementara kontur jalan menurun.

Alhasil, truk itu bertabrakan dengan kendaraan Elf dari arah berlawanan. Setelah itu, badan truk terguling dan menimpa kendaraan Toyota Avanza.

Korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu berada di dalam mobil Avanza. Keduanya masing-masing atas nama Dani (18) dan Gilang (18).

Salah seorang saksi mata di TKP, Rudi Hermawan (40), mengatakan, truk itu diduga telah mengalami rem blong saat masih berada di turunan pertama di Jalur Gentong. Menurut dia, sopir truk itu sempat meminta petugas parkir di lokasi itu untuk minggir.

"Dari atas sudah bilang awas-awas. Kayaknya mah sudah terasa remnya blong," kata lelaki yang biasa mengatur lalu lintas kendaraan di wilayah itu.

Sementara itu, kendaraan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung sedang padat. Sebab, terdapat kendaraan besar yang sedang menanjak, sehingga kendaraan lainnya mengantre.

Karena tak bisa mengemudikan truknya, sopir langsung membanting ke bagian kanan jalan. Sementara di kanan jalan itu terdapat kendaraan Elf dan Toyota Avanza yang sedang berjalan ke arah Bandung.

"Truk terus nabrak elf, baru nabrak Avanza. Emang posisinya turunan. Yang meninggal itu di Avanza dua duanya," kata dia.

Salah seorang penumpang mobil Avanza yang selamat dalam kecelakaan itu, Dedi Mahendra (18), mengatakan, rombongannya yang mayoritas berisi teman-temannya itu berencana berangkat ke Bandung dari Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Di Bandung, mereka bertujuan mengikuti pelatihan kerja. "Ada tujuh orang di mobil, termasuk sopir," kata lelaki yang baru lulus sekolah itu.

Namun, ketika sampai di TKP, terdapat truk dari arah berlawanan. Truk itu terlihat oleng. Mobil yang ditumpanginya berusaha banting stir ke kiri. Namun, truk oleng itu terguling dan menimpa mobil yang ditumpanginya.

"Saya keluar lewat kaca depan, dibongkar pakai kaki," kata lelaki yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Ciawi tersebut.

Pengakuan sopir

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement