REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Wilayah Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu menjadi langganan banjir setiap kali hujan turun dengan deras. Hal itu dipicu pendangkalan parah yang terjadi pada sungai Cipelang, yang melewati desa tersebut.
Berdasarkan pantauan Republika, Senin (18/7), kondisi sungai Cipelang yang juga disebut warga dengan nama Kali Pranggong, sangat memprihatinkan. Sedimentasi di sungai itu sangat tinggi.
Di salah satu sisi jembatan yang membentang di atas sungai tersebut, seluruh badan sungai bahkan sudah seperti daratan yang ditumbuhi rerumputan. Di badan sungai itu pun sudah tidak lagi terlihat adanya aliran air akibat penuhnya rerumputan.
Sedangkan di salah satu sisi jembatan yang lain, kondisi permukaan sungai masih terlihat ada aliran air. Namun, aliran air itupun tertutup oleh hamparan eceng gondok.
Belum lagi ditambah tumpukan sampah yang terlihat memenuhi sungai di sejumlah titik. Banjir akibat luaan air sungai Cipelang itu terutama dialami rumah-rumah warga yang berada di pinggir sungai tersebut. Banjir bahkan masuk ke dalam rumah dan membuat aktivitas warga terganggu.
"Banjir sudah dua hari. Ketinggian airnya sampai selutut," kata seorang warga di Blok Pranggong Kidul, Desa Pranggong, Rasinah (40), saat ditemui di rumahnya yang terendam banjir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
