Rabu 06 Jul 2022 17:21 WIB

Kota Bandung Targetkan Booster Capai 50 Persen Hingga Akhir Agustus

Saat ini, vaksinasi booster Covid-19 di Kota Bandung baru mencapai 35,07 persen.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nora Azizah
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di Rusun KS Tubun, Palmerah, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di Rusun KS Tubun, Palmerah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah berhasil melampau target vaksinasi ketiga (booster) sebelumnya, 30 persen. Kini Pemerintah Kota Bandung mematok target baru 50 persen hingga akhir Agustus 2022 mendatang. Sejauh ini, capaian vaksinasi booster di kota kembang telah mencapai 35,07 persen. 

"Masih ada jeda waktu 10 hari untuk kita melakukan penanganan jelang Iduladha. Targetnya, di akhir bulan Agustus kita bisa mencapai 50 persen untuk vaksin dosis tiga,” ujar Ketua Harian Satgas Covid-19, Asep Gufron, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga

Asep mengatakan, tiap kelurahan akan ditargetkan 1.932 dosis, dengan target turunan per pekan sebanyak 33.500 dosis atau harian sejumlah 6.700 dosis. Upaya ini, kata dia, dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan seperti bulan-bulan sebelumnya. 

“Maka dari itu, kita juga harus ada kolaborasi dengan kewilayahan dan Dinas Kesehatan (Dinkes)," tuturnya

Saat Idul Adha nanti, Pemkot Bandung juga memastikan akan menerapkan relaksasi rumah ibadah 100 persen, begitu juga saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Asep juga menekankan, agar para kepala camat mendata tempat-tempat yang akan dijadikan penyembelihan hewan kurban.

"Perlu kita ingat juga penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah masuk Kota Bandung, jadi untuk diantisipasi. Para camat juga memastikan hewan-hewannya sudah bebas dari PMK," imbuhnya.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, tercatat 12 kasus BA.5 dari Kota Cimahi. Tiga di antaranya berdomisili di Kota Bandung. "Mereka sudah sembuh dan negatif karena kita selalu melakukan pemantauan," ucapnya. 

Secara keseluruhan, konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung selama tujuh hari dari 29 Juni-5 Juli 2022 mencapai 51 kasus. Menurut Asep, peningkatan kasus mulai terjadi di awal Juni 2022 karena dampak dari tingginya mobilitas masyarakat selama libur Idulfitri dan libur lainnya.

"Dua kecamatan yang memiliki kasus aktif tinggi di Kota Bandung yakni Lengkong sebanyak 40 kasus dan Arcamanik sebanyak 28 kasus," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement