Ahad 15 May 2022 09:33 WIB

Ridwan Kamil Dorong Pelaku UMKM Jawa Barat Hemat Karbon

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendorong pelaku UMKM Jawa Barat untuk menghemat karbon.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendorong pelaku UMKM Jawa Barat untuk menghemat karbon..
Foto: Antara/Novrian Arbi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendorong pelaku UMKM Jawa Barat untuk menghemat karbon..

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mendorong pelaku UMKM di Jawa Barat agar menerapkan gaya hidup hemat atau rendah karbon dan gaya hidup hemat karbon ini bisa dimulai dengan memilih bahan baku lokal dalam proses produksi produk UMKM.

"Kalau bisa upayakan bahan baku lokal daripada beli impor. Itu sudah menghemat karbon," kata Ridwan Kamil saat menghadiri pembukaan acara Karya Kreatif Jabar (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 di Kota Bandung, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga

Dalam KKJ dan PKJB keempat yang digagas Bank Indonesia Perwakilan Jabar dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar ini menampilkan produk premium dari 87 UMKM kreatif mulai kriya, fashion, kuliner, dan industri kreatif.

KKJ dan PKJB mengusung tema "Ekonomi Hijau dan Keuangan Inklusif Untuk Percepatan Ekonomi Berkelanjutan". Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menuturkan, bahwa ekonomi hijau seringkali disalahartikan oleh masyarakat yang kerap menganggap ekonomi hijau sebagai aktivitas daur ulang.

"Tema tahun ini mengusung ekonomi hijau. Saya ingin mengingatkan karena kata hijau ini seringkali tidak dipahami, disangkanya hanya mendaur ulang," kata Kang Emil.

Padahal, definisi hijau adalah aktivitas manusia yang rendah karbon.Menurut Kang Emil, saat ini gaya hidup masyarakat terbilang boros karbon karena masih mengandalkan bahan bakar bensin yang didapat dengan cara mengeruk perut bumi.

Volume karbon berlebih mengakibatkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini membuat cuaca tak menentu dan sulit diprediksi, sehingga mengancam ketahanan pangan.

"Karbon berlebih membuat cuaca menjadi tak menentu, maka panen susah diprediksi dan bisa mengancam ketahanan pangan. Potensi tsunami juga menjadi tinggi," katanya.

Penjualan produk pun supaya dimaksimalkan terlebih dulu untuk pasar lokal. Misalnya, produk UMKM dari Bogor bisa memprioritaskan di pasar Jabodetabek yang dapat menghemat penggunaan karbon.

"Jadi untuk ekonomi hijau, mari maksimalkan kekuatan lokal, resources-nya lokal, jualan di level lokal, dan kalau bisa energinya juga energi hijau, yaitu memanfaatkan panas bumi, energi matahari, air, angin, dan sebagainya," katanya.

Adapun tujuan digelar KKJ dan PKJB 2022 untuk mendorong perluasan akses pasar UMKM, mendorong transisi UMKM menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, serta mendorong UMKM menerapkan ekonomi syariah.

Akses keuangan UMKM juga dibuka seluas-luasnya melalui business matching bersama perbankan, serta digitalisasi UMKM. "Mudah-mudahan semangat inilah yang mewarnai kebanggaan Jabar," ujar Kang Emil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement