Ahad 17 Apr 2022 17:15 WIB

Banjir Besar di Kota Tasikmalaya Baru Pertama Terjadi

Banjir bandang itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Warga di Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, membersihkan peralatan rumah tangga mereka, Ahad (17/4/2022). Banjir bandang menerjang wilayah itu pada Jumat (15/4/2022). 
Foto: Republika/Bayu Adji
Warga di Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, membersihkan peralatan rumah tangga mereka, Ahad (17/4/2022). Banjir bandang menerjang wilayah itu pada Jumat (15/4/2022). 

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banjir bandang akibat luapan Sungai Dalemsuba menerang wilayah permukiman warga di Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Jumat (15/4/2022). Ketinggian air di permukiman warga disebut mencapai 180 sentimeter. Ratusan jiwa warga terdampak akibat bencana itu.

Salah seorang warga yang terdampak, Roni (34 tahun), mengisahkan peristiwa itu terjadi pada Jumat selepas berbuka puasa. Hari itu, hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak sore hari. Sekitar pukul 18.30 WIB, banjir datang dengan tiba-tiba dan menggenangi rumah warga.

"Air pertama naik itu pas Magrib hanya semata kaki. Setelah itu sempat surut, tapi kemudian air datang lagi langsung tinggi," kata dia, Ahad (17/4/2022).

Dia mengatakan, air yang datang setelah sempat surut itu berwarna hitam. Bersama air, sampah-sampah juga juga terbawa air banjir itu. Kemudian, air langsung menggenangi rumah warga dengan ketinggian sekitar 150 sentimeter.

 

photo
Petugas memperbaiki tanggul di Sungai Dalemsuba di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Ahad (17/4/2022). Tanggul di sungai itu jebol pada Jumat (15/4/2022) dan mengakibatkan banjir bandang.  - (Republika/Bayu Adji )

 

Bersama warga lainnya, Roni langsung mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi agar aman. Baru pada Sabtu (16/4/2022) pagi, dia kembali ke rumahnya untuk memeriksa kondisinya.

Saat diperiksa, peralatan rumah tangga di dalam rumahnya sudah dalam kondisi basah. Begitu juga peralatan elektronik.

"Mesin air, elektronik, semua kena. Motor juga belum hidup sampai sekarang. Rumah kena (rusak) juga atapnya," kata dia.

Menurut Roni, banjir besar di wilayahnya itu baru kali pertama terjadi. Sebelumnya, banjir memang cukup sering menggenangi wilayah tersebut, tetapi ketinggiannya tak sampai melebihi 30 sentimeter.

"Ini sejak ada jalan baru (Jalan Lingkar Utara). Dulu waktu belum ada, meski tanggul jebol, banjir tidak seperti ini. Sekarang saluran pembuangannya tidak ada," kata dia.

Selah seorang warga lainnya, Fajar (31) meminta pemerintah segera melalukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab, warga khawatir kejadian serupa akan terulang kembali di kemudian hari.

"Maunya mah secepatnya tanggul dan pembuangan dibenerin. Takutnya kalau malam tiba-tiba banjir. Kan banyak balita di sini," kata dia.

Dia mengatakan, ketika banjir terjadi pada Jumat malam, dirinya langsung naik ke lantai dua rumahnya. Di bawah, air sudah menggenangi hingga dada orang dewasa.

"Jadi kemarin itu air datang tiba-tiba. Beberapa rumah warga juga ada yang parah rusaknya," kata dia.

Ketika kejadian, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya bersama aparat TNI/Polri dan relawan sampai harus menerjunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga. Evakuasi masih dilakukan hingga tengah malam.

Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan, banjir bandang itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat sore. Akibatnya, debit air Sungai Dalemsuba tak terbendung. Ditambah, tanggul di sungai itu jebol, sehingga air meluber ke permukiman warga.

"Kami berkoordinasi dengan BBWS Citanduy dan PSDA Provinsi Jabar untuk memasang tanggul untuk penanganan darurat. Kami juga membersihkan rumah terdampak," kata dia.

Untuk langkah jangka panjang, menurut dia, harus dilakukan pemeliharaan sungai secara rutin. Ia menilai, sedimentasi yang terjadi di sungai itu sudah cukup parah.

Selain itu, Ucu menambahkan, instansi terkait harus melakukan identifikasi tanggul yang berpotensi akan jebol. "Jadi harus dilakukan penanganan menyeluruh," ujar dia.

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengaku, telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya untuk mencari tahu penyebab utama banjir tersebut. Sebab, baru kali ini terjadi banjir besar di wilayah itu.

"Karena baru saat ini banjir besar terjadi di sini. Ini ada apa? Saya minta kadis turun untuk menyelesaikan semua," kata dia.

Ihwal rumah warga yang rusak, Yusuf mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan melakukan perbaikan menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT). Saat ini, pihaknya akan melakukan pendataan terkait rumah rusak.

"Mereka kan juga mau Lebaran, mau rumahnya bersih. Namun ini pasti butuh waktu. Kami pasti akan bantu," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement