Kamis 16 Dec 2021 03:57 WIB

Pemkab Garut Janji Bangun Dua Jembatan Rusak Akibat Banjir

Pemkab Garut menyebut jembatan rusak mulai diperbaiki pada 2022

Petugas membuat jembatan darurat di Desa Sukakilah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Senin (8/11). Sebelumnya, jembatan di wilayah itu rusak akibat terdampak banjir bandang pada Sabtu (6/11).
Foto: Koramil Cisurupan Garut
Petugas membuat jembatan darurat di Desa Sukakilah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Senin (8/11). Sebelumnya, jembatan di wilayah itu rusak akibat terdampak banjir bandang pada Sabtu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat berjanji akan membangun dua jembatan yang rusak akibat banjir di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi menggunakan anggaran 2022 agar masyarakat bisa beraktivitas kembali dengan aman dan nyaman.

"Untuk dua jembatan yang rusak diakibatkan banjir akan dibangun tahun 2022," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Rabu (16/12).

Ia menuturkan pemerintah daerah sudah melakukan upaya menghitung tingkat kerusakan akibat bencana banjir bandang di Sukaresmi yang terjadi 6 November 2021. Pemerintah daerah, kata dia, telah menyalurkan bantuan pangan dan juga perbaikan rumah, termasuk rencana ke depan membangun dua jembatan yang rusak yakni Jembatan Pelag dan Jembatan Cilegong.

Selain itu, lanjut dia, rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir sudah diperbaiki, ada juga yang sedang dalam tahap pembangunan."Alhamdulillah rumah warga yang rusak akibat banjir sudah diperbaiki dan ada sebagian yang sedang dibangun," kata Helmi.

Kepala Desa Sukalilah Asep Haris menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah maupun sukarelawan yang telah membantu dalam penanggulangan bencana banjir bandang. Apalagi pemerintah daerah, kata Asep, telah menyampaikan siap membangun dua jembatan yang rusak, kemudian pengerukan sungai agar tidak terjadi lagi banjir.

"Insya Allah 2022 Jembatan Cilegong, Jembatan Pelag akan dibangun, selain itu normalisasi selokan atau sungai akan dilaksanakan," kata Asep.

Ia menambahkan rumah warga yang terdampak bencana banjir bandang telah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut sebesar Rp75 juta untuk lima rumah.

"Ada yang dinyatakan rusak berat senilai Rp50 juta, yang rusak sedang dua rumah Rp10 juta, yang dinyatakan terimbas ringan itu Rp2,5 juta," kata Asep.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement