Selasa 30 Nov 2021 18:24 WIB

Saatnya Rangkul Pekerja Informal dalam BPJS Ketenagakerjaan

Program BPJS Ketenagakerjaan selama ini banyak yang belum tersampaikan ke masyarakat.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin (baju putih) menyaksikan penyerahan klaim program BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris peserta, di Islamic Center Kabupaten Indramayu, Ahad (28/11).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin (baju putih) menyaksikan penyerahan klaim program BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris peserta, di Islamic Center Kabupaten Indramayu, Ahad (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Puluhan orang berbaris memanjang di pintu masuk Aula Islamic Center Kabupaten Indramayu, Ahad (28/11). Ada yang mengenakan jaket ojek online (ojol), banyak pula ibu-ibu, lengkap dengan anak-anak dalam gendongan maupun gandengan mereka.

Mereka sedang mengantri untuk mengisi daftar hadir dan memasuki ruangan yang menjadi lokasi acara Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan. Acara itu digelar oleh BPJS Ketenagakerjaan dan anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani. Di dalam ruangan, sudah ada seratusan orang lainnya yang sudah terlebih dulu datang.

"Saya mau mendengarkan sosialisasi tentang BPJS Ketenagakerjaan. Sebagai ojol, katanya saya juga bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata Kasdan (37 tahun), saat ditemui sambil mengantri dalam barisan.

Jaket hitam bertuliskan Patokjati menempel di tubuh Kasdan. Jaket itu menandakan dirinya tergabung dalam komunitas ojek online (ojol) yang ada di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Kasdan pun berbaur bersama 200 orang lainnya untuk mendengarkan sosialisasi tersebut. Mereka antusias menyimak penjelasan dalam acara yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut.

Antusiasme warga yang hadir pun mendapat apresiasi dari Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin. Dia mengaku, tidak menduga warga yang hadir sangat banyak.

"Kaget, ramai betul. Ternyata luar biasa. Ini bagian dari antusiasme mereka untuk mengenal lebih dekat BPJS Ketenagakerjaan dan program-programnya," kata Zainudin.

Zainudin mengakui, selama ini, pihaknya lebih banyak mengarahkan upaya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan pada perusahaan beserta pekerja di sektor formal. Pasalnya, mereka memiliki administrasi yang rapih, jenjang karier maupun gaji yang bagus.

"Jujur saja, selama ini kami lebih asyik mengelola perusahaan besar. Tapi sekarang, saya minta ke kawan-kawan saya, menolehnya tidak boleh ke 'kanan' lagi, tapi menoleh ke 'kiri'. Siapa yang harus kami lihat? Petani, nelayan, guru honorer, pedagang asongan, ojol, tukang gali kubur, tukang becak, asisten rumah tangga dan lainnya," ucap Zainudin.

Dia mengatakan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, atau yang kini disebut BP Jamsostek, merupakan program perlindungan terhadap pekerja yang dihadirkan oleh negara. Tak hanya pekerja di sektor formal, namun juga pekerja sektor informal.

Zainudin menyadari, program BPJS Ketenagakerjaan selama ini banyak yang belum tersampaikan pada masyarakat yang bekerja di sektor informal. Untuk itu, sosialisasi terus digencarkan sebagai bagian dari upaya mengenalkan program tersebut.

"Saya minta pada kawan-kawan saya, ayo berkeringat, kita datangi pasar, nelayan, petani dan tempat lainnya untuk memastikan perlindungan negara itu hadir," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement