Sabtu 27 Nov 2021 22:58 WIB

Sejumlah Kereta Tertahan Akibat Rel Kena Banjir di Bandung

Luapan sungai naik sampai ke jalan kereta api dan membawa material sampah.

Warga membongkar jembatan penghubung yang dipenuhi sampah pada aliran sungai Cipagalo yang meluap di Kawasan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021).Warga kawasan tersebut membongkar jembatan penghubung akibat besarnya volume air dan sampah saat intensitas hujan tinggi agar tidak meluap ke permukiman.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Warga membongkar jembatan penghubung yang dipenuhi sampah pada aliran sungai Cipagalo yang meluap di Kawasan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021).Warga kawasan tersebut membongkar jembatan penghubung akibat besarnya volume air dan sampah saat intensitas hujan tinggi agar tidak meluap ke permukiman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Sejumlah kereta api (KA) lokal maupun antarkota tertahan akibat rel yang tergenang banjir akibat luapan Sungai Cikeruh di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu. Humas PT KAI Daop II Bandung Kuswardoyodi Bandung, Sabtu malam mengatakan titik rel kereta yang terendam banjir terletak di antara Stasiun Cimekar dan Stasiun Haurpugur.

Selain genangan banjir, di lokasi tersebut juga terdapat sejumlah material yang terbawa arus banjir."Luapan sungainya naik sampai ke jalan kereta api, juga membawa banyak sekali sampah dan ranting kayu," katanya.

Baca Juga

Menurutnya genangan air yang ada di lokasi tersebut yakni setinggi 10 sentimeter sehingga hal tersebut cukup membahayakan bagi kereta untuk melintas.Ia mengatakan kereta yang tertahan itu ada sebanyak lima kereta lokal KRD Bandung Raya, dan enam KA jarak jauh mulai dari KA Argo Wilis dan KA Kutojaya dengan tujuan akhir Bandung, serta KA Malabar tujuan akhir Malang, dan yang lainnya.

Kuswardoyodi menjelaskan sejumlah kereta itu terpaksa berhenti sementara sejak sore saat banjir terjadi untuk menunggu hingga banjir tersebut surut."Kita sudah melakukan pembersihan sampah-sampahnya, tapi tetap air luapannya masih tinggi jadi belum bisa mengizinkan kereta lewat," katanya.

Dengan adanya peristiwa tersebut sejumlah kereta di wilayah Daop II berpotensi mengalami keterlambatan kedatangan maupun keberangkatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement