Senin 20 Sep 2021 06:30 WIB

Kembali Dibuka, Minat Wisatawan ke Karangresik Cukup Tinggi

Meski kunjungan cukup ramai, namun prokes tetap diawasi dengan ketat

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah wisatawan berkunjung ke Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Ahad (19/9). Taman Wisata Karangresik sudah dibuka sejak awal pekan lalu, tapi kunjungan wisatawan masih dibatasi.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah wisatawan berkunjung ke Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Ahad (19/9). Taman Wisata Karangresik sudah dibuka sejak awal pekan lalu, tapi kunjungan wisatawan masih dibatasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sudah mulai melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata sejak awal pekan lalu. Kesempatan itu tentu langsung diambil oleh para pengelola objek wisata untuk kembali beroperasi, salah satunya adalah Taman Wisata Karangresik.

Tim Kreatif Taman Wisata Karangresik, Guntur mengatakan, objek wisata itu kembali dibuka sejak Senin (13/9). Menurut dia, pada awal dibuka belum terlalu banyak wisatawan yang datang. Baru pada akhir pekan kunjungan wisatawan terlihat cukup ramai.  "Hari biasa kemarin paling yang datang itu puluhan orang. Akhir pekan ini, yang datang bisa sampai 700 orang sehari," kata dia, Ahad (19/9).

Menurut dia, pengunjung yang datang bukan hanya dari sekitar Tasikmalaya. Banyak pengunjung yang juga berasal dari luar kota. Bahkan, lanjut dia, sudah banyak wisatawan dari luar kota yang bertanya-tanya untuk berkunjung ke Taman Wisata Karang Resik.

Meski kunjungan wisatawan cukup ramai, Guntur menilai, penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap diawasi secara ketat. Setiap pengunjung yang masuk diperiksa suhu tubuhnya, diberi hand sanitizer, dan diminta memakai masker. Di dalam kawasan objek wisata itu, pengunjung juga diminta selalu menjaga jarak. 

Guntur mengatakan, saat ini pengujung yang ingin masuk belum disyaratkan menunjukkan sertifikat vaksinasi. Namun, pengunjung harus tetap menerapkan prokes. Ia menambahkan, kunjungan ke Taman Wisata Karangresik juga masih dibatasi, hanya 1.000 orang dalam sehari. "Kalau kapasitas maksimal di sini itu bisa menampung 15 ribu orang. Namun untuk sementara masih dibatasi 1.000 orang per hari, untuk menjaga tidak ada kerumunan," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, meski terdapat banyak wisatawan, kondisi di Taman Wisata Karangserik relatif tak banyak menimbulkan kerumunan. Sebab, di tempat itu terdapat setidaknya empat wahana anjungan utama yang sudah dapat dinikmakti yaitu anjungan Korea (Jeju Park), Jepang (Nagoya Hills), India (The Delhi), dan Yunani (Santorini). Masing-masing anjungan memiliki banyak tempat yang bisa dinikmati, sehingga wisatawan tak berkumpul di satu titik."Namun yang paling banyak dikunjungi saat ini adalah Jeju Park. Karena memang dari awal itu sudah banyak dapat apresiasi," kata Guntur.

Salah satu pengunjung yang datang ke Taman Wisata Karangresik, Rivai (25) mengaku senang karena objek wisata sudah kembali dibuka. Sebab, ia sudah merasa bosan dengan pandemi Covid-19 dan ingin menyegarkan pikiran dengan berwisata. "Pas lihat Instagram Karangresik sudah dibuka, saya langsung ke sini sama teman-teman," kata lelaki dari Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, itu.

Rivai sejak awal memang ingin berkunjung ke tempat itu, lantaran informasi yang didapatkannya mengenai Taman Wisata Karangresik cukup baik. Ia juga penasaran dengan anjungan-anjungan yang ada di Karangresik."Yang paling menarik sih Korea dan Jepang. Saya rasa, dengan tiket Rp 35 ribu di sini cukup puas buat foto-foto," kata dia.

Salah seorang wisatawan lainnya, Asep (45) juga mengaku penasaran dengan objek wisata Karangresik. Setelah mendatanginga, ia mengaku cukup puas dengan objek wisata itu. "Dapat info dari media kelihatannya bagus, mangkanya saya ke sini sama keluarga sekalian berkunjung ke rumah saudara," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, saat ini objek wisata di Kota Tasikmalaya sudah boleh dibuka kembali. Sebab, pihaknya sedang melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata.  "Walaupun kita masih (PPKM) Level 3, pariwisata sudah boleh dibuka untuk uji coba. Syaratnya, prokes harus ketat. Kalau mereka melanggar, kita akan tutup lagi," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement