Jumat 19 Mar 2021 02:15 WIB

Jalur Puncak II Diprediksi Kurangi Kemacetan 50 Persen

Jalur Puncak II dinilai akan mempermudah akses tiga provinsi Jabar, DKI, dan Banten.

Sejumlah kendaraan mengantre menuju jalur Puncak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembangunan Jalur Puncak II akan membantu memecah kemacetan jalur Puncak yang sudah ada.
Foto: Antara
Sejumlah kendaraan mengantre menuju jalur Puncak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembangunan Jalur Puncak II akan membantu memecah kemacetan jalur Puncak yang sudah ada.

REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL, BOGOR -- Bupati Bogor, Ade Yasin memprediksi jika Jalur Puncak II sudah terbangun maka hal itu bisa mengurangi kemacetan di kawasan Cisarua hingga 50 persen. Diharapkan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen.

"Dengan adanya jalur puncak II, diharapkan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunnya tingkat kemacetan Kawasan Puncak sebesar 50 persen," ungkapnya saat paparan di hadapan Komisi V DPR RI dan Bupati Cianjur Herman Suherman di Palm Hills Sentul, Bogor, Kamis (18/3).

Hal itu karena , saat ini, setiap akhir pekan volume kendaraan yang melintasi Kawasan Puncak mencapai 28.000 unit per hari. Padahal, sepanjang 23 kilometer Jalur Gadog-Puncak Pas idealnya hanya menampung 12.000 kendaraan per hari.

Ade Yasin optimistis jalur yang juga disebut sebagai Poros Tengah Timur (PTT) itu dapat berimplikasi positif pada aspek ekonomi, yakni mengangkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Timur Kabupaten Bogor. Kini, ia berharap pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun proyek tersebut setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat batal memberikan dukungan pendanaan.

Sementara itu, Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Gus Udin menyebutkan bahwa Jalur Puncak II nantinya akan memudahkan akses tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. "Jalur Puncak II selain sebagai solusi kemacetan Kawasan Puncak juga dapat menghidupkan kembali pariwisata di Cianjur yang sekarang sedang terpuruk karena dampak dari kemacetan Puncak," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement