Jumat 05 Feb 2021 17:50 WIB

88 Rumah di Bojongsari Tasik Terdampak Pergerakan Tanah

Warga Desa Bojongsari menyebut pergerakan tanah terjadi sejak 2018

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga mencari barang yang masih bisa diselamatkan di rumahnya yang tertimbun meterial tanah longsor di Desa Bojongsari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga mencari barang yang masih bisa diselamatkan di rumahnya yang tertimbun meterial tanah longsor di Desa Bojongsari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat sedikitnya 88 rumah di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, terdampak pergerakan tanah. Puluhan rumah di antaranya mengalami kerusakan.

Kepala Desa Bojongsari, Ubad Badruzaman mengatakan, terdapat 30 unit rumah warga yang mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, hingga berat. Sementara rumah yang terdampak lebih banyak lagi.

"Yang sudah mengungsi baru warga di 10 rumah, karena rusaknya sudah berat. Yang lain masih ditempati tapi warga diminta tetap waspada," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (5/2).

Menurut dia, warga yang mengungsi itu tidak dipusatkan di satu lokasi. Warga memilih mengungsi ke rumah tetangga atau kerabatnya yang dinilai aman. Barang-barang warga, terutama yang berharga, juga telah diamankan. Sebab, hingga saat ini pergerakan tanah masih terjadi.

Namun, ketika siang hari warga yang terdampak masih biasa beraktivitas di sekitar rumahnya. Pasalnya, ternak warga masih terdapat di dekat rumah. "Ada kambing dan ayam, beberapa juga sedang panen," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement