Rabu 20 Jan 2021 17:09 WIB

Banyak Bencana, Pemda Diminta Evaluasi Permukiman Warga

Saat ini sebagian besar wilayah telah memasuki puncak musim hujan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Polresta Tasikmalaya menggelar apel kesiapsiagaan untuk mengantisipasi kejadian bencana di wilayah Tasikmalaya, Jumat (6/11).
Foto: Polresta Tasikmalaya.
Polresta Tasikmalaya menggelar apel kesiapsiagaan untuk mengantisipasi kejadian bencana di wilayah Tasikmalaya, Jumat (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta pemerintah daerah memperhatikan permukiman warga yang berada di lokasi rawan bencana. Sebab, akhir-akhir ini terjadi bencana dalam skala besar di Indonesia, tak terkecuali di Jabar. 

Emil, sapaan Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan banyaknya bencana di Indonesia, termasuk di daerahnya. Baru kemarin, Selasa (19/1), terjadi banjir bandang di Puncak, Kabupaten Bogor. Meski tak ada korban jiwa, kejadian itu menyebabkan kerugian material akibat adanya rumah warga yang mengalami kerusakan. 

"Kita sudah koordinasi dengan Bupati. Hari ini Pak Wagub ke sana dengan Pangdam untuk mengatasi kendala di sana," kata dia di Tasikmalaya, Rabu (20/1).

Ia berharap, ke depannya kejadian bencana bisa berkurang. Ia juga mengingatkan, pemerintah daerah melakukan antisipasi kejadian bencana, salah satunya dengan mengevaluasi keberadaan permukiman di lokasi berpotensi tinggi terjadi bencana."Saya juga perintahkan pemkot dan pemkab evaluasi rumah-rumah di belahan berbahaya," ujar dia.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini sebagian besar wilayah telah memasuki puncak musim hujan. Karena itu, masyarakat diminta mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem.

"Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui keterangan resmi.

Ia menyebutkan, sebagian besar wilayah yang sudah memasuki Puncak Musim Hujan tersebut terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara. Puncak musim hujan di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement