Rabu 20 Jan 2021 01:25 WIB

Bogor Libatkan BIG Kaji Lokasi Banjir Gunung Mas

Pemkab Bogor libatkan BIG kaji potensi pergeseran tanah di Gunung Mas, Puncak.

Warga menyelamatkan barang pasca banjir bandang di Kampung Gunung Mas, Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan 474 warga berhasil dievakuasi dari bencana banjir bandang di Desa Tugu Selatan, dan dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa. ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Foto: ANTARA FOTO
Warga menyelamatkan barang pasca banjir bandang di Kampung Gunung Mas, Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan 474 warga berhasil dievakuasi dari bencana banjir bandang di Desa Tugu Selatan, dan dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa. ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, melibatkan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk mengkaji potensi pergeseran tanah di Komplek Gunung Mas, Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, usai banjir bandang.

"Kami akan memanggil BIG untuk melihat konstruksi tanah, bagaimana apakah masih ada pergerakan. Nanti kami minta masukan dari mereka," ungkap Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat meninjau lokasi banjir, Selasa (19/1).

Menurutnya, jika BIG menyatakan bahwa kawasan tersebut berpotensi tinggi terjadinya pergeseran tanah, maka Pemkab Bogor akan memunculkan opsi relokasi. "Area ini cukup berbahaya karena daerahnya turunan," kata Iwan.

Ia menyebutkan bahwa hingga kini para korban banjir pun masih dilarang untuk pulang, khawatir terjadi banjir bandang susulan. Sehingga terpaksa mengungsi di tempat yang dianggap lebih aman.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor sebanyak 134 keluarga (KK) dengan 474 jiwa harus mengungsi.

Banjir yang terjadi akibat meluapnya aliran anak Sungai Ciliwung yang melewati perkebunan teh PTPN VIII itu merusak beberapa rumah warga dan menutup beberapa akses jalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement