Jumat 27 Nov 2020 07:56 WIB

Daops 2 Jaga Ketat 44 Titik Jalur KA Rawan Bencana

Di titik rawan dijaga oleh Petugas Daerah Rawan (PDR) dan flying gank (regu siaga).

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Jalur kereta api terendam banjir.
Foto: dok. Humas Daop 3 Cirebon
Jalur kereta api terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memasuki musim penghujan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 waspada titik rawan amblesan, longsoran, dan banjir. Di Daop 2 terdapat 44 titik daerah rawan yang semuanya dijaga 24 jam. 

Menurut Manager Humas PT KAI Daop 2, Noxy Citrea, daerah yang rawan bencana banjir diantaranya di Cicalengka dan Rancaekek. Daerah yang rawan longsor dan amblas ada di daerah pegunungan, ke arah timur seperti daerah Nagrek, Cipeundeuy hingga Tasikmalaya. Sedangkan rawan longsor ke arah barat seperti di lintas antara Purwakarta –Ciganea.

"Untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada musim hujan ini, PT KAI Daop 2 telah siaga 24 jam di beberapa lokasi untuk antisipasi terhadap gangguan perjalanan kereta api," ujar Noxy kepada wartawan, Kamis malam (27/11).

Noxy mengatakan, di titik rawan dijaga oleh Petugas Daerah Rawan (PDR) dan flying gank (regu siaga). Total jumlahnya sekitar 250 petugas. Tugasnya memantau secara intensif dan menangani daerah tersebut selama 24 jam guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi operasional kereta api. Flying gank disigakan untuk bertindak cepat menangani gangguan di lintas. 

 

“Kami juga telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) guna mempercepat penanganan jika terjadi bencana alam yg mengganggu perjalanan," katanya.

Amus, kata dia, ditempatkan di 4 lokasi yang mudah terjangkau seperti di Stasiun Purwakarta, Padalarang, Tasikmalaya dan Banjar. Amus berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir dan sebagainya  yang berguna apabila ada rintang jalan yang mengganggu operasional kereta api.

Selain itu, kata dia, setiap hari ada pengecekan dari Petugas Pemeriksa Jalan yang berjalan kaki atau berkendara di atas rel dari stasiun satu ke stasiun. Tugasnya memeriksa secara detail kondisi jalur kereta yang dilaluinya, seperti kelayakan rel, kondisi ketebalan batu balas dan mengencangkan baut. 

Hal lain yang rutin dilakukan petugas jalan jembatan meliputi perawatan prasarana mulai dari jalan rel, jembatan, persinyalan dan termasuk di dalamnya perbaikan saluran air yang berada di sekitar jalur KA.

Noxy berharap, dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi perjalanan kereta yang aman dan nyaman untuk seluruh pelanggan kereta api. "Jangan ragu atau kawatir untuk menggunakan kereta api, karena KAI konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik di stasiun maupun di atas kereta api,” kata Noxy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement