Selasa 24 Nov 2020 17:04 WIB

Adu Strategi Tangani Covid-19 di Pilkada Sukabumi

Kegiatan dengan protokol kesehatan tersebut berlangsung sekitar dua jam

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Debat publik calon bupati dan wakil bupati Sukabumi di Hotel Augusta Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/11)
Foto: KPU Kabupaten Sukabumi
Debat publik calon bupati dan wakil bupati Sukabumi di Hotel Augusta Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Debat publik calon bupati dan wakil bupati Sukabumi dalam rangka pilkada Kabupaten Sukabumi 2020 berlangsung di Hotel Augusta Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/11) siang. Pada kesempatan itu yang menjadi perhatian adalah strategi calon bupati dan wakil bupati dalam menangani pandemi Covid-19 baik kesehatan maupun ekonomi.

Kegiatan  dengan protokol kesehatan tersebut berlangsung sekitar dua jam dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB. Ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Sukabumi hadir yakni nomor urut pertama pasangan Adjo Sardjono-Iman Adinugraha yang diusung dua partai yakni Gerindra dan PAN.

Selain itu nomor urut pasangan calon bupati dan wakil Marwan Hamami-Iyos Somantri yang diusung empat partai politik yakni Golkar, PKS, Demokrat, dan Nasdem. Sementara satu pasangan nomor urut tiga Abu Bakar Sidik-Sirojudin yang diusung tiga partai yakni PPP, PDI-P, dan PKB.

"Dalam menghadapi pandemi Covid-19 jadi tantangan bagi kita untuk mengerem penyebaran virus Covid dan menancapkan agar ekonomi bangkit kembali," ujar calon bupati Sukabumi nomor urut satu Adjo Sardjono. Di sisi lain upaya sosialisasi protokol kesehatan harus terus dilakukan.

Adjo mengatakan, peningkatan ekonomi harus dilakukan dengan mendorong bangkitnya UKM dan IKM. Ia juga menyinggung masalah kemacetan lalu lintas dengan rampungnya pembangunan jalan tol berjalan lancar dan jalan provinsi dikawal dengan baik.

Sementara calon Bupati Sukabumi nomor urut dua, Marwan Hamami mengatakan, memasuki pandemi dengan memberdayakan masyarakat sesuai kemampuan masing-masing wilayah." Harapan dengan mendorong ketahanan desa yang jadi tolak ukur perkembangan di Indonesia," kata dia.

 Masyarakat lanjut Marwan, dilatih keterampilan dalam era globalisasi dan menghadapi pandemi. Di sisi lain dengan mendorong upaya penanganan kesehatan di masa pandemi baik tenaga kesehatan dan sarananya.

Marwan menuturkan, sarana infrastruktur untuk mengatasi kemacetan seperti jalan lintas Nagrak-Cicurug dan jalan wisata Kadudampit-Sukaraja. Terakhir membuka akses digitalisasi pelayanan dalam masa pandemi.

Terakhir calon bupati Sukabumi nomor urut tiga, Abubakar mengatakan, penangan pascacovid dengan pemberdayaan masyarakat melalui tiga jenis kartu yakni kartu guru ngaji, kartu wirausaha dan kartu tani." Ketiga kartu tani dianggarkan untuk kesejahteraan dengan anggaran cukup dan daya beli masyarakat meningkat dan memperkuat ketahanan pangan," kata dia.

Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman mengatakan, debat publik ini mengikuti aturan di masa pandemi dengan penerapan protokol kesehatan. "Harapannya setelah debat warga memiliki wawasan mengenai siapa calon yang akan dipilih pada 9 Desember mendatang," kata dia.

Tema debat publik ini adalah “Peran Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan, Pelayanan Publik, dan Kebijakan Penanganan Covid-19. Moderator dalam debat adalah mantan anggota KPU pusat Ferry Kurnia Rizkiansyah dan tiga panelis yang merupakan akademisi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement