Senin 12 Oct 2020 08:22 WIB

BPBD: Penanganan Jalan Tertutup Longsor Segera Rampung

Longsor terjadi lebih di 30 titik dengan panjang dan tinggi longsoran beragam. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat penanganan jalan tertutup longsor di tiga kecamatan, Cijati, Leles dan Agrabinta, hampir rampung 100 persen. [Ilustrasi petugas mengoperasikan alat berat saat evakuasi material longsor]
Foto: ANTARA/Iman Firmansyah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat penanganan jalan tertutup longsor di tiga kecamatan, Cijati, Leles dan Agrabinta, hampir rampung 100 persen. [Ilustrasi petugas mengoperasikan alat berat saat evakuasi material longsor]

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat penanganan jalan tertutup longsor di tiga kecamatan, Cijati, Leles dan Agrabinta, hampir rampung 100 persen. Hingga Ahad (11/10) kemarin, tinggal pembersihan lumpur yang masih tersisa di pinggir jalan.

Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan selama lima hari terakhir, BPBD Cianjur bersama Dinas PU Binamarga Provinsi Jabar dan PUPR Cianjur berupaya membuka kembali jalan desa dan kecamatan yang tertutup longsor. Longsor terjadi lebih di 30 titik dengan panjang dan tinggi longsoran beragam. 

Baca Juga

"Hari ini sudah sebagian besar longsoran yang menutup jalan telah disingkirkan dan jalan sudah dapat dilalui kendaraan dari kedua arah. Tinggal pembersihan lumpur yang tersisa di pinggir jalan yang dilakukan alat berat dari kabupaten dan provinsi," katanya saat dihubungi Ahad.

Selama penanganan, petugas mengalami kendala karena alat berat sulit mencapai jalan desa yang tertutup longsor di 15 titik karena akses jalan sempit. Dengan demikian, hanya satu alat berat milik PUPR Cianjur yang dapat sampai ke lokasi untuk membuka kembali jalan yang tertutup longsor dengan ketinggian dan panjang beragam.

Pengamat Ruas Jalan Sukanagara-Sindangbarang UPTD Dinas PU Binamarga Provinsi Jabar Bubun Bunyamin mengatakan lambatnya penanganan untuk membuka kembali akses jalan yang terutup longsor di puluhan titik dengan ketinggian mulai dari 8 centimeter hingga 3 meter dan panjang dari 80 centimeter hingga ratusan meter terkendala sempitnya jalan. Sehingga alat berat milik provinsi ungkap dia, tidak dapat menembus lokasi, untuk menyiasati hal tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan petugas dan relawan untuk menggunakan alat berat jenis loader milik kabupaten yang berukuran kecil.

"Alat berat milik provinsi di fokuskan membuka jalan antar kecamatan yang dapat dilalui alat berat, selama lima hari akses jalan dari Cijati hingga Agrabinta sudah dapat dilalui, meski petugas sempat menemukan kendala untuk membuka akses dari Leles ke Agrabinta," katanya.

Per hari ini, tutur dia, jalan antar kecamatan Cijati-Leles dan Agrabinta sudah dapat dilalui kendaraan, meskipun landasan jalan masih licin karena lumpur yang masih tersisa. Dinas Binamarga Jabar mengimbau penggunajalan untuk ekstra hati-hati saat melintas.

"Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk ekstra waspada, terutama saat hujan turun, longsor susulan rawan terjadi karena kondisi tebing di puluhan titik masih labil dan belum dilakukan penanganan maksimal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement