Senin 21 Sep 2020 00:45 WIB

 LPM Targetkan Bisa Buat Layanan Pendidikan Terintegrasi

Rencana pengembangan pendidikan LPM yang terintegrasi masih terkendala persoalan aset

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Yayasan LPM Saefullah Rusyad
Foto: Istimewa
Ketua Yayasan LPM Saefullah Rusyad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Yayasan Lembaga Pendidikan Muslimin (LPM) berkomitmen menjadi yayasan yang menggelar pendidikan dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi (PT) di wilayah Bandung. Rencananya, pendidikan semua tingkatan itu diintegrasikan dalam satu tempat. 

Ketua Yayasan LPM Saefullah Rusyad mengatakan, saat ini pihaknya terus berusaha mewujudkan cita-cita pada pendiri yayasan, agar LPM bisa menggelar semua tingkatan pendidikan. "Sebagaimana target kami, LPM bercita cita menyelenggarakan pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi. Itu bukan khayalan, dan sangat mungkin terwujud. Karena kami punya aset. Kami punya peluang berkembang lebih pesat lagi," ujar Saefullah.

Menurut Saefullah, pengembangan LPM ke depan juga menjadi bahasan pada Muktamar VI yang digelar di Hotel Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, akhir pekan ini. Selain itu, dibahas perjalan aset dan kerja sama dengan lembaga pendidikan lainnya. Ia pun, kembali dipercaya memimpin Yayasan LPM untuk periode selanjutnya. 

Saefullah mengatakan, rencana pengembangan pendidikan LPM yang terintegrasi masih terkendala persoalan aset. Sehingga saat ini penyelenggaraan pendidikan SD/MI, SMP/MTS, dan SMK masih terpencar. 

Belum lagi, kata dia, saat ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi yayasan adalah menyelesaikan sengketa internal terkait aset. Selama tujuh tahun terkahir di bawah kepemimpinannya, dia mengklaim, telah menghasilkan progres signifikan. 

"Intinya, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kami mencoba akomodir semua. Alhamdulillah hampir 90 persen persoalan bisa diselesaikan secara musyawarah," katanya.

Terlait realisasi, Saefullah berharap, tahun ini bisa dimulai, bila persoalan aset telah selesai. Karena, terkait tempat, juga ada opsi bakal dibangun di Kabupaten Bandung Barat (KBB) atau di Kota Bandung. 

"Kalau tahun ini pengadaan lahan selesai, kami akan mulai. Pertama kami bebaskan lahan dulu, kemudian kami bangun bertahap. Beberapa investor juga siap membantu proses pembangunan bangunan," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement